Find Us On Social Media :

Indonesia Dan China Masih Bersaing Jadi Raja, Begini Sejarah Piala Thomas Dan Uber

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 28 April 2024 | 10:17 WIB

Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?

Intisari-Online.com - Hari-hari ini pencinta bulutangkis Indonesia sedang berdebar-debar.

Berdebar-debar karena tim bulutangkis Indonesia sedang menghadapi ajang bergengsi: Piala Thomas dan Uber.

Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?

Sebagai informasi, Indonesia adalah pengoleksi gelar Piala Thomas terbanyak, sementara China di Piala Uber.

Mengutip Kompas.com, Piala Thomas dan Uber merupakan salah satu kejuaraan bulu tangkis beregu yang sangat bergengsi.

Piala Thomas adalah lambang supremasi bulu tangkis beregu putra, sementara Piala Uber untuk beregu putri.

Piala Thomas atau World Men’s Team Championships pertama kali digelar 1949.

Nama Piala Thomas diambil dari nama pendiri sekaligus presiden pertama Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF), Sir George Alan Thomas.

Adapun, IBF sekarang telah berganti nama menjadi BWF.

Semasa hidupnya, Sir George Alan Thomas yang meninggal dunia di London pada 23 Juli 1972, adalah seorang pemain tenis, bulu tangkis, dan catur.

Tapi prestasi terbaiknya hadir melalui cabang olahraga bulu tangkis di mana ia sukses menjuarai turnamen All England sebanyak 21 kali.

Sir George Alan Thomas mengusulkan ide tentang kejuaraan bulu tangkis beregu putra pada 1939, tepatnya lima tahun setelah IBF didirikan.