Bagaimana Usaha Belanda Menguasai Wilayah Indonesia dengan Cara Memecah Belah Kedaulatan RI?

Strategi Belanda Memecah Belah Kedaulatan RI

Belanda menggunakan berbagai cara untuk memecah belah kedaulatan RI, antara lain:

Membentuk negara-negara boneka di berbagai daerah di Indonesia, seperti Negara Pasundan di Jawa Barat, Negara Indonesia Timur di Sulawesi, dan Republik Maluku Selatan.

Negara-negara boneka ini dipimpin oleh orang-orang yang pro-Belanda dan tidak mengakui kedaulatan RI.

Memprovokasi perselisihan antar kelompok di Indonesia, seperti antara kelompok Islam dan Kristen, kelompok nasionalis dan komunis, dan kelompok suku yang berbeda.

Belanda ingin agar rakyat Indonesia saling bermusuhan dan tidak bersatu dalam melawan Belanda.

Melakukan propaganda untuk menjelekkan RI dan pemimpinnya.

Belanda ingin rakyat Indonesia kehilangan kepercayaan kepada RI dan kembali mendukung Belanda.

Baca Juga: Penjelasan Hukum Positif Belanda yang Ditetapkan Pula di Hindia Belanda dengan Asas Konkordansi

Dampak Strategi Belanda

Strategi Belanda memecah belah kedaulatan RI memang memberikan dampak yang signifikan.

Di beberapa daerah, rakyat Indonesia terpecah belah dan saling bermusuhan.

Hal ini membuat RI menjadi lemah dan mudah diserang oleh Belanda.

Namun, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Mereka terus berjuang melawan Belanda dengan berbagai cara.

Perjuangan rakyat Indonesia akhirnya membuahkan hasil.

Pada tahun 1949, Belanda mengakui kedaulatan RI dan Indonesia berhasil merdeka sepenuhnya.

Kesimpulan

Usaha Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia dengan cara memecah belah kedaulatan RI memang memberikan dampak yang signifikan.

Namun, rakyat Indonesia tidak tinggal diam dan terus berjuang melawan Belanda.

Perjuangan rakyat Indonesia akhirnya membuahkan hasil dan Indonesia berhasil merdeka sepenuhnya.

Demikian,usaha Belanda mengusai Indonesia dengan cara memecah belah kedaulatan RI.