Find Us On Social Media :

Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Ternyata Indonesia Memasuki Masa Demokrasi Terpimpin Bagaimana Ciri-Cirinya

By Afif Khoirul M, Jumat, 5 April 2024 | 17:15 WIB

Ilustrasi - Setelah dekrit presiden 5 juli 1959 ternyata indonesia memasuki masa demokrasi terpimpin.

Intisari-online.com - Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi titik balik sejarah Indonesia, mengantarkan negara ke era Demokrasi Terpimpin.

Era ini, yang berlangsung dari 1959 hingga 1966, membawa perubahan signifikan dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia.

Setelah dekrit presiden 5 juli 1959 ternyata indonesia memasuki masa demokrasi terpimpin, lantas seperti apa ciri-cirinya?

Berikut ini, kita akan menelusuri ciri-ciri utama Demokrasi Terpimpin:1. Konsentrasi Kekuasaan pada Presiden:Presiden Soekarno, sebagai pemimpin tertinggi, memiliki kewenangan yang luas.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memberikannya mandat untuk membubarkan konstituante dan membentuk MPRS dan DPRS yang baru.

Ia juga berhak mengangkat perdana menteri dan menteri-menteri lainnya.2. Peran Dominan Pemimpin dan Manipulasi Politik:Presiden Soekarno memainkan peran sentral dalam politik dan pemerintahan.

Ia sering menggunakan pidato-pidatonya untuk memobilisasi massa dan menggalang dukungan rakyat.

Baca Juga: Ini Penjelasan yang Dimaksud Evolusi dan Revolusi dalam Sejarah

Manipulasi politik juga marak terjadi, seperti penyingkiran lawan politik dan pembatasan kebebasan pers.3. Sistem Kepartaian Terbatas:Demokrasi Terpimpin melihat penyederhanaan partai politik.

Pada tahun 1960, hanya sembilan partai politik yang diizinkan untuk beroperasi.

Dominasi PNI (Partai Nasional Indonesia) dan PKI (Partai Komunis Indonesia) semakin terlihat, sementara partai-partai lainnya terpinggirkan.4. Penerapan Manipol-Usdek:Manipol-Usdek (Manifesto Politik – Usdek) menjadi pedoman utama Demokrasi Terpimpin.

Manifesto ini memuat lima prinsip dasar: Manipol, USDEK, Berdikari, Berkepribadian Nasional, dan Revolusi.