Find Us On Social Media :

Cara Benar dalam Berpikir

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 21 Januari 2016 | 18:40 WIB

Cara Benar dalam Berpikir

Lalu ia berkata kepada para pembantunya dan orang lain yang mengikutinya, “Jangan percaya, sampai kita benar-benar menemukan air. Oasis yang mereka tunjuk mungkin hanya ilusi atau fatamorgana. Apakah Anda pernah mendengar air ditemukan di Waterless Desert? Apakah Anda merasa ada hujan angin atau  melihat awan badai?”

Mereka menjawab, “Tidak,” dan pedagang itu melanjutkan, “Jika kita percaya dengan orang asing ini dan membuang air kita, kemudian kita tidak memiliki apapun untuk diminum, maka kita akan lemah dan haus. Dan ini akan membuat setan mudah menyatroni kita. Sampai kita benar-benar menemukan air, jangan buang meski setetes!”

Akhirnya pedagang kedua dan rombongannya ini tiba di tempat pedagang pertama dan rombongannya mati. Mereka hanya menemukan gerobak dan tulang manusia serta hewan tergeletak di sekitarnya. Akhirnya mereka mengambil barang-barang yang masih tersisa dari pedagang pertama untuk mereka bawa. Mereka pun selamat dalam perjalanan dan kembali ke rumah dengan selamat sehingga keluarga mereka bisa menikmati keuntungan dari berdagang itu.

Demikianlah, seseorang harus selalu cukup bijaksana untuk tidak tertipu karena bicara rumit dan penampilan palsu.