Find Us On Social Media :

Kisah Pangeran yang Keseratus

By K. Tatik Wardayati, Senin, 25 Januari 2016 | 18:45 WIB

Kisah Pangeran yang Keseratus

Raja senang, dan mengundang saudara-saudaranya ke istana untuk merayakan perdamaian dan kesatuan Kerajaan. Ia menghibur saudaranya dengan cara yang paling sempurna, dengan kemurahan hati, percakapan yang menyenangkan, memberikan instruksi untuk keuntungan mereka, dan memperlakukan mereka dengan sopan.

Dengan cara ini, Raja dan ke-99 saudaranya menjadi lebih dekat sebagai teman daripada sebagai saudara. Mereka saling mendukung satu sama lain. Hingga akhirnya dikenal ke semua negara-negara tetangganya, sehingga tidak ada yang mengancam kerajaan atau rakyatnya. Setelah beberapa bulan, ke-99 Pangeran itu kembali ke provinsi mereka masing-masing.

Raja Gamani pun mengundang Guru tuanya yang bijaksana untuk tinggal di istana. Ia memberinya banyak hadiah. Ia membuat perayaan untuk Guru yang dihormatinya, dan mengatakan kepada penghuni istana, Aku, yang merupakan Pangeran keseratus, di antara seratus pangeran yang layak, berutang budi atas keberhasilanku kepada Guru atas nasihatnya yang bijak serta murah hati, dan memahamiku. Bahkan untuk persatuan dan kekuatan Kerajaan, kita berutang kepada Guru tercintaku.”

Dari kisah di atas, kita dapat mengambil hikmah, bahwa satu lebih layak daripada yang seratus kali lipat karena mengikuti saran Guru yang bijaksana.