Find Us On Social Media :

Kisah Raja Monyet dan Setan Air

By K. Tatik Wardayati, Senin, 1 Februari 2016 | 19:00 WIB

Kisah Raja Monyet dan Setan Air

Tetapi Raja monyet dengan pikiran terlatih tetap tenang. Katanya, “Aku tidak akan membiarkan Anda memakanku atau satu dari pengikutku. Namun, kita akan minum semua air yang kita inginkan!”

Setan air menggerutu, “Mustahil! Bagaimana Anda akan melakukannya?”

Jawab Raja monyet, “Masing-masing dari kami akan minum menggunakan rebung sebagai sedotan. Dan Anda tidak akan dapat menyentuh kami!”

Tentu saja, siapa pun yang pernah melihat bambu mengetahui ada kesulitannya. Bambu tumbuh dengan beberapa bagian, satu per satu, mempunyai simpul di antara masing-masing. Salah satu bagian yang sangat kecil, sehingga setan bisa saja meraih monyet, menariknya ke bawah dan memakannya. Tapi simpul itu membuatnya tidak mungkin  untuk minum melalui lebih dari satu bagian.

Raja Monyet sungguh istimewa, dan itulah mengapa banyak yang mengikutinya. Kualitas pikirannya sangat halus. Itulah sebabnya mengapa ia dikatakan “besar dalam pikiran”, bukan karena ia hanya memiliki “otak besar”.

Ia mengambil rebung muda, meniup melalui lubangnya untuk menghilangkan simpul, dan menggunakannya untuk minum air dari kolam. Kemudian, ia melambaikan tangannya dan semua bambu yang tumbuh di sekitar itu hilang simpulnya. Mereka menjadi jenis bambu baru.

Kemudian, keseluruh 80.000 pengikutnya memilih rebung dan mulai minum dari kolam. Setan air tidak mempercayai yang dilihatnya. Menggerutu pada dirinya sendiri, ia meluncur kembali ke bawah permukaan, hanya menyisakan gemericik gelembung air.