Inilah Peristiwa yang Menandai Berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Peristiwa yang menandai berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Intisari-online.com -Dinasti Isyana, yang telah memerintah Jawa Timur.

Dinasti ini telah berkuasa selama lebih dari tiga abad, akhirnya runtuh pada tahun 1222.

Kejatuhan ini menandai akhir era kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa Timur dan membuka jalan bagi kebangkitan Singasari di bawah kepemimpinan Ken Arok.

Berikut adalah peristiwa yang menandai berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Perang Ganter:

Perang Ganter menjadi titik balik bagi Dinasti Isyana.

Pertempuran sengit ini terjadi antara pasukan Kerajaan Kediri, yang dipimpin oleh Prabu Dandang Gendis, dan pasukan Jenggala di bawah komando Ranggah Rajasa (Ken Arok).

Pertempuran ini berlangsung di daerah Ganter, dekat Malang, pada tahun 1222.

Meskipun sumber sejarah tidak menyebutkan secara pasti siapa yang memenangkan pertempuran ini, namun kekalahan Kediri menjadi konsekuensi yang tak terelakkan.

Prabu Dandang Gendis gugur dalam pertempuran ini, menandai akhir kepemimpinan Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Faktor Lain:

Selain Perang Ganter, beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap runtuhnya Dinasti Isyana:

Baca Juga: Punya Darah Umar bin Khattab, Buatlah Biografi Secara singkat Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

1. Ketidakstabilan politik: Perebutan kekuasaan internal dan pemberontakan di wilayah kerajaan melemahkan stabilitas Kediri.

2. Krisis ekonomi: Bencana alam dan penurunan perdagangan maritim berakibat pada krisis ekonomi yang berkepanjangan.

3. Kemunculan Ken Arok: Ken Arok, seorang pemimpin karismatik dan ambisius, berhasil menyatukan Jenggala dan Kediri, menandai awal era baru di bawah kepemimpinannya.

Dampak:

Runtuhnya Dinasti Isyana menandai transisi penting dalam sejarah Jawa Timur.

Era kerajaan Hindu digantikan oleh era kerajaan Islam, dengan Singasari sebagai pelopornya.

Peristiwa ini membuka jalan bagi kebangkitan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara, di bawah kepemimpinan Raden Wijaya, keturunan Ken Arok.

Kesimpulan:

Perang Ganter dan kematian Prabu Dandang Gendis menjadi penanda utama berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Faktor lain seperti ketidakstabilan politik, krisis ekonomi, dan kemunculan Ken Arok turut mempercepat kejatuhan dinasti ini.

Runtuhnya Dinasti Isyana membuka babak baru dalam sejarah Jawa Timur, dengan Singasari dan Majapahit sebagai penerusnya.

Demikianlah,peristiwa yang menandai berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Artikel Terkait