Find Us On Social Media :

Peninggalan Kebudayaan Manusia Praaksara Seperti Gerabah Dan Tembikar Masih Ada Hingga Sekarang, Ternyata Ini Alasannya

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 18 Maret 2024 | 10:17 WIB

Peninggalan kebudayaan manusia praaksara seperti gerabah dan tembikar masih ada hingga sekarang, contohnya gentong, ulekan, dan kendi. Alasan kuat yang menyebabkan benda-benda tersebut masih digunakan hingga sekarang adalah karena benda-benda tersebut masih dimanfaat oleh manusia.

Intisari-Online.com - Peninggalan kebudayaan manusia praaksara seperti gerabah dan tembikar masih ada hingga sekarang, contohnya gentong, ulekan, dan kendi.

Alasan kuat yang menyebabkan benda-benda tersebut masih digunakan hingga sekarang adalah karena benda-benda tersebut masih dimanfaat oleh manusia.

Artikel ini akan mencoba menjelaskan peninggalan kebudayaan manusia praaksara secara singkat.

Kita tahu, kehidupan manusia pada masa praaksara dapat diketahui dari beberapa peninggalan yang ditemukan.

Mengutip Kemdikbud RI, masa praaksara adalah masa manusia sebelum mengenal tulisan.

Pada masa praaksara, manusia purba dalam memenuhi kebutuhan hidup sangat tergantung pada alam.

Terdapat tiga jenis manusia yang hidup zaman praaksara yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens.

Berdasarkan penemuan seorang paleontologis dan geologis dari Jerman, Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald pada 1936 dan 1941, manusia paling primitif di Indonesia adalah Meganthropus Palaejavanicus.

Peninggalan zaman praaksara

Zaman praaksara tidak meninggalkan bukti-bukti berupa tulisan.

Temuan berbagai benda pada zaman pra aksara dinamakan artefak.

Artefak adalah benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan manusia.