Penulis
Intisari-Online.com -Kerajaan Majapahit pernah mencapai masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Gajah Mada.
Namun, setelah sang mahapatih mundur dari percaturan politik, kerajaan ini perlahan-lahan mengalami kemunduran.
Artikel ini akan menjelaskan penyebab setelah mundurnya Gajah Mada dari percaturan politik di Majapahit lambat laun Majapahit menjadi semakin lemah.
Penyebab Setelah Mundurnya Gajah Mada Majapahit Jadi Makin Lemah
Mundurnya Gajah Mada dari percaturan politik di Majapahit pada tahun 1357 setelah peristiwa Perang Bubat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kerajaan tersebut lambat laun menjadi semakin lemah.
Berikut beberapa alasan mengapa hal itu terjadi seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Kehilangan Sosok Pemimpin yang Kuat dan Visioner
Gajah Mada adalah sosok pemimpin yang sangat dihormati dan disegani di Majapahit.
Ia dikenal sebagai panglima perang yang tangguh dan mahapatih yang cakap dalam menjalankan pemerintahan.
Sumpah Palapa-nya menjadi simbol ambisi dan semangat Majapahit untuk mencapai kejayaan.
Mundurnya Gajah Mada dari kancah politik meninggalkan kekosongan kepemimpinan yang sulit diisi.
Baca Juga: Apakah Gajah Mada Bisa Disebut Sebagai Pahlawan pada Masa Kerajaan Majapahit?
2. Melemahnya Persatuan dan Kesatuan Kerajaan
Gajah Mada adalah figur sentral yang mampu mempersatukan berbagai wilayah di bawah panji Majapahit.
Ketegasan dan kebijaksanaannya dalam menyelesaikan perselisihan antar wilayah menjadi kunci stabilitas kerajaan.
Setelah Gajah Mada mundur, muncul berbagai perebutan kekuasaan dan perpecahan di antara para bangsawan.
Hal ini menyebabkan melemahnya persatuan dan kesatuan kerajaan, yang pada akhirnya membuka peluang bagi munculnya pemberontakan di berbagai wilayah.
3. Ketidakmampuan Penerus Gajah Mada
Beberapa penerus Gajah Mada, seperti Gajah Enggon dan Rajasawardhana, tidak memiliki kemampuan dan pengaruh yang setara dengannya.
Mereka tidak mampu melanjutkan ambisi Majapahit untuk mencapai kejayaan dan menjaga stabilitas kerajaan.
Hal ini menyebabkan stagnasi dalam pemerintahan dan melemahnya wibawa kerajaan di mata wilayah-wilayah jajahan.
4. Krisis Ekonomi dan Kemunduran Militer
Mundurnya Gajah Mada juga diiringi dengan krisis ekonomi dan kemunduran militer.
Perang Bubat dan berbagai peperangan lainnya telah menguras sumber daya kerajaan.
Selain itu, kurangnya kepemimpinan yang cakap dalam strategi dan taktik militer menyebabkan melemahnya kekuatan angkatan bersenjata Majapahit.
5. Munculnya Kekuatan Baru di Nusantara
Pada saat yang sama, kerajaan-kerajaan Islam mulai berkembang di pesisir Jawa.
Kekuatan baru ini mulai menantang dominasi Majapahit di Nusantara.
Faktor-faktor ini,dikombinasikan dengan kelemahan internal yang disebabkan oleh pengunduran diri Gajah Mada, berkontribusi pada penurunan bertahap dan akhirnya runtuhnya kerajaan Majapahit.
Kesimpulan
Mundurnya Gajah Mada dari percaturan politik di Majapahit menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kerajaan tersebut lambat laun menjadi semakin lemah.
Kehilangan sosok pemimpin yang kuat dan visioner, melemahnya persatuan dan kesatuan kerajaan, ketidakmampuan penerus Gajah Mada, krisis ekonomi dan kemunduran militer, serta munculnya kekuatan baru di Nusantara menjadi faktor-faktor yang berkontribusi pada keruntuhan Majapahit.
Demikian penjelasan tentangpenyebab setelah mundurnya Gajah Mada dari percaturan politik di Majapahit lambat laun Majapahit menjadi semakin lemah.
Sejarah Majapahit menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan.