Harga Beras di Indonesia Masih Mahal Padahal Masuk Daftar 5 Negara Penghasil Beras Terbesar Dunia

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Harga beras sedang naik di Indonesia.

Intisari-online.com - Indonesia, sebagai salah satu negara agraris dengan luas sawah yang mencapai 7,46 juta hektar, ironisnya masih harus bergulat dengan harga beras yang tinggi.

Di tengah predikatnya sebagai negara penghasil beras terbesar ke-5 di dunia, masyarakat Indonesia masih merasakan getirnya harga beras yang melambung tinggi.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada 2 Maret 2024, harga beras medium dipatok pada Rp 14.390 per kilogram, sedangkan beras premium mencapai Rp 15.870 per kilogram.

Harga ini jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 10.900 per kilogram untuk beras medium dan Rp 13.900 per kilogram untuk beras premium.

Lantas, apa yang menyebabkan harga beras di Indonesia masih mahal?

Cuaca:Faktor alam seperti curah hujan yang tidak menentu dan musim kemarau panjang dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas beras.

Biaya Produksi:Biaya produksi padi yang tinggi, seperti harga pupuk, pestisida, dan sewa lahan, turut menyumbang pada tingginya harga beras.

Distribusi:Distribusi yang tidak merata dan rantai pasokan yang panjang juga menjadi faktor yang menyebabkan harga beras di tingkat konsumen menjadi mahal.

Permintaan dan Penawaran:Permintaan beras yang tinggi, terutama di saat musim panen belum tiba, dapat memicu kenaikan harga.

Spekulasi dan Penimbunan:Spekulasi dan penimbunan beras oleh oknum-oknum tertentu juga dapat menyebabkan harga beras melambung tinggi.

Nah, berikut adalah daftar 5 negara penghasil beras terbesar di dunia, berdasarkan data dari Statista dan USDA Foreign Agricultural Service:

Baca Juga: Tak Hanya Di Indonesia, Benarkah Harga Beras Di Luar Negeri Juga Mahal?

1. Tiongkok (211,8 juta ton)

Tiongkok menduduki posisi pertama sebagai negara penghasil beras terbesar di dunia dengan produksi mencapai 211,8 juta ton pada tahun 2023.

Luas area panen padi yang luas dan penggunaan teknologi pertanian yang modern menjadi faktor utama tingginya produksi beras di Tiongkok.

2. India (177,6 juta ton)

India berada di posisi kedua dengan produksi beras mencapai 177,6 juta ton pada tahun 2023.

Negara ini memiliki musim tanam padi yang panjang dan curah hujan yang cukup, sehingga memungkinkan panen padi beberapa kali dalam setahun.

3. Indonesia (54,6 juta ton)

Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara penghasil beras terbesar di dunia dengan produksi mencapai 54,6 juta ton pada tahun 2023.

Meskipun memiliki luas area panen padi yang cukup besar, Indonesia masih sering mengalami kekurangan beras dan harus melakukan impor.

4. Bangladesh (37,7 juta ton)

Bangladesh berada di posisi keempat dengan produksi beras mencapai 37,7 juta ton pada tahun 2023.

Negara ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan sebagian besar penduduknya bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

5. Vietnam (43,4 juta ton)

Vietnam menempati posisi kelima sebagai negara penghasil beras terbesar di dunia dengan produksi mencapai 43,4 juta ton pada tahun 2023.

Negara ini dikenal sebagai pengekspor beras terbesar di dunia dengan kualitas beras yang baik.

Kesimpulan:

Baca Juga: Alhamdulillah Masih Dapat Rp750.000, Cek Ini Daftar Bansos Yang Cair Mulai Januari 2024

Kelima negara di atas merupakan kontributor utama dalam produksi beras dunia.

Faktor-faktor seperti luas area panen padi, musim tanam, curah hujan, teknologi pertanian, dan kebijakan pemerintah menjadi faktor utama yang menentukan tingkat produksi beras di setiap negara.

Artikel Terkait