Find Us On Social Media :

Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret 1949, Unjuk Kekuatan Indonesia?

By Ade S, Kamis, 29 Februari 2024 | 09:03 WIB

Monumen Serangan Umum 1 Maret di pelataran Benteng Vredeburg Yogyakarta. Artikel ini menjelaskan latar belakang Serangan Umum 1 Maret 1949, aksi militer yang menunjukkan kekuatan Indonesia kepada dunia.

Sementara itu, dari pihak Indonesia, ada 300 prajurit yang gugur dan 53 polisi yang gugur.

Selanjutnya, melalui penerbitan bulan Maret 1949, korban dari pihak Belanda selama bulan tersebut mencapai 200 orang yang gugur dan terluka.

Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret 1949

Di awal Februari 1948, di perbatasan Jawa Timur, Letkol Wiliater Hutagalung, perwira teritorial, ditugaskan untuk membentuk jaringan persiapan gerilya di wilayah Divisi II dan III.

Melansir Kompas.com, Wiliater kemudian bertemu dengan Panglima Besar Sudirman untuk melaporkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ia juga menyampaikan penolakan Belanda terhadap resolusi tersebut dan melancarkan propaganda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah lenyap.

Kemudian, setelah Agresi Militer Belanda II terjadi pada Desember 1948, TNI mulai merancang strategi untuk melakukan serangan balasan terhadap Belanda.

Serangan dimulai dengan memutus telepon, merusak jalan kereta api, dan menyerang konvoi Belanda.

Wiliater melakukan serangan ini dengan tujuan meyakinkan dunia internasional, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, bahwa Indonesia masih kuat dan memiliki TNI.

Untuk membuktikan hal itu, maka perlu dilakukan serangan yang tidak dapat ditutup-tutupi oleh Belanda.

Keberadaan RI juga harus diketahui oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI).

Baca Juga: Penjelasan Pengaruh Serangan Umum 1 Maret 1949 Bagi Indonesia Belanda dan Dunia Internasional