Penulis
Intisari-Online.com -Apakah Anda tahu bahwa hari ini adalah hari yang sangat spesial?
Hari ini adalah hari kabisat, yaitu tanggal 29 Februari yang hanya ada pada tahun kabisat.
Lalu, apa sih tujuan adanya tahun kabisat?
Bagaimana cara menentukan tahun kabisat? Dan apa dampaknya bagi kalender dan musim?
Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan jelas dan mudah dipahami. Mari kita mulai.
Apa Sebenarnya Tahun Kabisat?
Menurut Live Science, Selasa (9/1/2024), tahun kabisat merupakan tahun yang memiliki 366 hari dalam kalender, bukan 365 hari seperti biasanya.
Tahun kabisat muncul setiap empat tahun sekali dalam kalender Gregorian atau kalender yang paling banyak dipakai di dunia.
Hari ekstra, yang disebut sebagai hari kabisat adalah tanggal 29 Februari yang tidak ada pada tahun biasa.
Setiap tahun yang bisa dibagi empat, misalnya 2020 dan 2024 adalah tahun kabisat kecuali beberapa tahun seperti tahun yang berakhir dengan 00, misalnya 1900.
Asal-usul nama kabisat adalah karena sejak bulan Maret dan setelahnya, setiap tanggal pada tahun kabisat didorong satu hari lebih maju dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sejarah Tahun Kabisat: Berawal dari Ketidakcocokan Natal dan Equinox
Contohnya tanggal 1 Maret 2023 adalah hari Rabu, tetapi tahun 2024 jatuh pada hari Jumat.
Kalender lain, seperti kalender Ibrani, kalender Islam, kalender China, dan kalender Etiopia juga memiliki versi tahun kabisat.
Namun tahun-tahun ini tidak selalu terjadi setiap empat tahun sekali dan seringkali terjadi pada tahun yang berlainan dengan tahun kabisat dalam kalender Masehi.
Selain tahun dan hari kabisat, kalender Gregorian juga memiliki beberapa detik kabisat yang kadang-kadang ditambahkan ke tahun-tahun tertentu, terakhir ditambahkan pada tahun 2012, 2015, dan 2016.
Namun, International Bureau of Weights and Measures (IBWM), organisasi yang mengurus ketepatan waktu global, akan menghapus detik kabisat mulai tahun 2035 dan seterusnya.
Tujuan Adanya Tahun Kabisat?
Tahun kabisat sangat penting karena tanpa itu tahun-tahun lainnya pada akhirnya akan sangat berbeda.
Melansir Kompas.com, tahun kabisat ada karena satu tahun dalam kalender Gregorian sedikit lebih pendek daripada tahun Matahari atau tahun tropis.
Itu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari sepenuhnya satu kali.
Satu tahun kalender terdiri dari 365 hari. Tetapi satu tahun Matahari kira-kira panjangnya 365,24 hari atau 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 56 menit.
Jika tidak memperhitungkan perbedaan itu, maka setiap tahun yang berlalu, jarak antara awal tahun kalender dan tahun Matahari akan bertambah 5 jam, 48 menit, dan 56 detik.
Baca Juga: Lompatan Detik dan Sejarah Tahun Kabisat
Seiring berjalannya waktu, hal tersebut akan menggeser waktu terjadinya musim.
Contohnya jika kita berhenti menggunakan tahun kabisat, maka dalam waktu sekitar 700 tahun, musim panas di belahan utara akan dimulai pada bulan Desember, bukan bulan Juni.
Menambahkan hari kabisat setiap tahun keempat akan menghilangkan sebagian besar masalah ini karena panjang hari ekstra kira-kira sama dengan selisih yang terakumulasi selama waktu tersebut.
Namun, sistem ini tidak sempurna: Kita memperoleh sekitar 44 menit ekstra setiap empat tahun, atau satu hari setiap 129 tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, kita melewatkan tahun kabisat setiap seratus tahun kecuali tahun kabisat yang bisa dibagi 400, seperti 1600 dan 2000. Akan tetapi, masih ada perbedaan kecil antara tahun kalender dan tahun matahari.
Hanya saja secara keseluruhan, tahun kabisat berarti kalender Gregorian tetap sinkron dengan perjalanan kita mengelilingi Matahari.
Sekarang Anda sudah tahu tujuan adanya tahun kabisat. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Baca Juga: Duduk Perkaranya Tahun Kabisat