Find Us On Social Media :

Apa Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pergantian Kabinet pada Masa Demokrasi Liberal?

By Ade S, Senin, 26 Februari 2024 | 09:03 WIB

Partai Nasional Indonesia (PNI) salah satu organisasi pergerakan nasional. Artikel ini membahas apa dampak yang ditimbulkan akibat pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal di Indonesia. Baca selengkapnya di sini.

Intisari-Online.com - Demokrasi Liberal adalah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Presiden Soekarno dari tahun 1950 hingga 1959.

Namun, tahukah Anda bahwa dalam kurun waktu tersebut, terjadi tujuh kali pergantian kabinet dengan perdana menteri yang berbeda-beda?

Lalu, apa dampak yang ditimbulkan akibat pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal ini bagi Indonesia?

Dalam artikel ini, Intisari akan menjelaskan alasan dan dampak dari pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal.

Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah politik Indonesia.

Alasan kabinet sering berganti di masa Demokrasi Liberal

Presiden Soekarno menerapkan Demokrasi Liberal sejak 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959 berdasarkan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950.

Namun, dalam kurun waktu sembilan tahun tersebut, terjadi tujuh kali pergantian kabinet dengan perdana menteri yang berbeda-beda.

Hal ini disebabkan oleh sistem multipartai yang berlaku di Indonesia saat itu, yang membuat partai politik saling bertarung dan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan.

Anggota partai cenderung mengutamakan kepentingan partai mereka sendiri daripada kepentingan bangsa.

Baca Juga: Penjelasan Singkat Sejarah Pergantian Kabinet pada Masa Demokrasi Liberal