Penulis
Intisari-Online.com -Ada satu pertanyaan yang kerap muncul saat puasa Ramadan.
Apa itu?
Pertanyaan itu adalah "apa bacaan niat mandi wajib saat puasa Ramadan?"
Jangan khawatir, kami akan sediakan untuk Anda, lengkap dengan tata caranya.
Sebelum puasa Ramadan dimulai, beberapa orang akan melakukan tradisi mandi pada malam hari.
Kita menyebutnya sebagai tradisi padusan.
Biasanya kegiatan membersihkan diri ini juga dibarengi dengan bacaan niat.
Mandi jelang puasa Ramadan, merupakan salah satu tradisi yang hingga saat ini masih menjadi perdebatan.
Meski begitu, pada prinsipnya tak adamandi yang diwajibkan menjelang Ramadan.
Bagaimanapun juga, mandi bukanlah rukun puasa.
Ia menjadi wajib jika sebelum sebelum puasa kita melakukan salah satu hadas besar.
Seperti haid, nifas, junub, dan keluar air mani.
Baca Juga: Bolehkah Tetap Berpuasa Setelah Malamnya Berhubungan Intim tapi Belum Mandi Besar? Begini Jawabannya
Orang yang dalam keadaan junub pun saat belum sempat mandi wajib sebelum waktu imsak, puasanya di siang hari tetap sah, selama syarat dan rukunnya terpenuhi.
Mandi Sunah Sebelum Puasa Ramadan
Kendati demikian, mandi sebelum puasa tetap boleh saja dilakukan, namun bukan kewajiban karena semata-mata untuk mensucikan diri.
Dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81) karya Syekh Ibrahim al-Bajuri menjelaskan terkait kesunahan mandi di malam Ramadan.
Artinya:
Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan.
Mandi Junub
Seseorang disebut berjunub apabila mengalami salah satu dari dua hal berikut ini.
Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan mani.
Mandi wajib ini penting karena orang yang dalam keadaan junub dilarang melaksanakan salat, berdiam diri atau duduk di masjid, dan ibadah lainnya.
Pada prinsipnya, bacaan mandi besar saat puasa Ramadan sama dengan niat mandi besar pada hari-hari biasa.
Berikut ini niat mandi junub untuk laki-laki dan perempuan.
Niat mandi junub untuk laki-laki:
"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."
Baca Juga: Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
Niat mandi junub untuk perempuan:
"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
Tata Cara Mandi Junub
Tata cara mandi junub bagi laki-laki dan perempuan sedikit berbeda.
Oleh karena itu, perhatikan langkah-langkah berikut ini agar tidak keliru.
Tata cara mandi junub untuk laki-laki:
1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar.
2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
4. Berwudhu sebagaimana ketika hendak salat
5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali
6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga
7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
Tata cara mandi junub untuk perempuan:
1. Membaca niat dalam hati
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggunakan sabun.
5. Berwudu dengan sempurna seperti ketika hendak salat.
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya.
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Perempuan yang sudah selesai masa haid juga diharuskan untuk mandi wajib. Berikut tata cara mandi wajib dan bacaan niatnya.
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillahi ta’aala
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta'ala.”
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
1. Membaca basmalah
2. Membaca niat mandi wajib setelah haid
3. Cuci kedua tangan sebanyak dua sampai tiga kali.
4. Guyur seluruh tangan kiri dengan tangan kanan.
5. Cuci kemaluan dan bagian lain dengan tangan kiri.
6. Cuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun.
7. Berwudhu dengan sempurna seperti ketika hendak salat.
8. Siram air ke atas kepala sebanyak tiga kali.
9. Guyur air ke kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut dan atau kulit kepala dengan menggosok.
10. Guyurkan air ke seluruh badan dimulai dari isi kanan lalu ke sisi kiri.
Bolehkah Tetap Berpuasa Setelah Malamnya Berhubungan Intim tapi Belum Mandi Besar? Begini Jawabannya
Selain pertanyaan di atas, ada pertanyaan lain:
Bagaimana hukumnya berpuasa setelah berhubungan suami-istri tapi belum mandi besar?
Kita tahu, selama berpuasa, suami baru diperbolehkan menggauli istrinya setelah waktu berbuka tiba.
Halalnya hubungan suam istri di malam Ramadan termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 187 yang berbunyi:
“Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian.”
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana ketika selesai bersetubuh suami-istri kebablasan tidur sampai masuk waktunya berpuasa, tanpa lebih dulu mandi besar atau junub?
Suami-istri harus tetap mandi junub alias mandi besar lalu melanjutkan puasanya.
Tapi baiknya mandi sebelum Subuh.
Jika Imsak masih lama, baiknya mandi dulu baru sahur. Kalau mendekati imsak maka baiknya sahur dulu.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits di atas diperkuat lagi dengan ayat, “Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (QS. Al Baqarah: 187).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan mubasyaroh (basyiruhunna) dalam ayat di atas adalah jima’ atau hubungan intim.
Dalam lanjutan ayat disebutkan, “Ikutilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kalian”.
Jika jima’ itu dibolehkan hingga terbit fajar (waktu Shubuh), maka tentu diduga ketika masuk Shubuh masih dalam keadaan junub. Puasa ketika itu pun sah karena Allah perintahkan
“Sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam.”
Itulah dalil Al Quran dan juga didukung dengan perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bolehnya masuk Shubuh dalam keadaan junub.”
Artikel ini akan membahas tentang bacaan niat mandi wajib saat puasa Ramadan lengkap dengan tata caranya, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Dirayakan Umat Islam Pada 15 Hari Jelang Puasa Ramadan, Beginilah Sejarah Nisfu Syaban