Penulis
Intisari-Online.com - Anda mengaku diri sebagai penggemar kopi? Atau Anda termasuk orang yang hobi bersantai sambil mengobrol di kedai kopi? Sekarang Anda tak hanya bisa merasakan kenikmatan secangkir kopi saja, tapi juga bisa belajar meraciknya sendiri dan punya keahlian bak seorang barista atau peracik kopi profesional.
Keahlian meracik kopi menjadi penting mengingat Indonesia sebagai negara penghasil kopi dengan jenis beraneka ragam. Mulai dari kopi gayo dari Aceh hingga kopi amungme asal Papua. Jangan lupakan juga kopi luwak asal Lampung sebagai salah satu kopi termahal dengan rasa terbaik di dunia. Lalu, mengapa Indonesia masih tertinggal dalam industri kopi dunia? Padahal, keragaman jenis kopi di Indonesia bisa menjadi magnet wisatawan luar negeri untuk datang berkunjung ke sini, seperti halnya kopi di Italia.
Franky Angkawijaya, direktur sekaligus pemilik tempat kursus barista “Esperto Barista Course” berpendapat bahwa urusan kopi adalah juga persoalan budaya. Industri kopi di Italia bisa berkembang karena budaya ngopi masyarakatnya yang teramat kental. “Kita di Indonesia bisa menilai kopi seperti apa yang tidak enak tetapi kesulitan untuk menjelaskan kopi seperti apa yang baik dan enak,” jelasnya di sela-sela kelas kursus barista di Senayan Trade Centre, Sabtu (11/9) lalu. Maka, edukasi tentang kopi yang baik sangat diperlukan masyarakat kita termasuk pula cara meraciknya.
Hadir sebagai peserta kursus barista hari itu adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu. Mari yang menyukai kopi terlihat serius mengikuti instruksi yang diberikan Franky selaku instruktur agar bisa menghasilkan secangkir espresso yang sempurna. “Biji kopi kualitas terbaik pun bisa menjadi secangkir kopi espresso yang tidak nikmat di lidah jika barista yang meraciknya tidak pandai,” terangnya lagi.
Franky yang menggunakan biji-biji kopi lokal di Kedai Kopi Schibello miliknya juga menekankan satu hal penting, yakni kebersihan. “Kopi yang baik dihasilkan dari tempat yang bersih,” tegasnya. Memang betul, sesuatu yang baik memang biasanya datang dari budaya yang baik pula. Daripada harus selalu nongkrong di kedai kopi dengan rasa kopi yang belum tentu nikmat dan sesuai dengan selera, mungkin sudah saatnya Anda juga belajar menjadi barista yang terampil meracik kopi dengan citarasa sempurna.