Find Us On Social Media :

Bhineka Tunggal Ika versi Garuda

By Agus Surono, Kamis, 4 April 2013 | 16:15 WIB

Bhineka Tunggal Ika versi Garuda

Intisari-Online.com - Di Medan sangat mudah menemukan rumah makan Minang Melayu. Salah satu yang paling besar dan melegenda hingga hari ini adalah Restoran Garuda dengan andalannya rendang.

Iwan Jumbo, staf Restoran Garuda Jalan Adam Malik mengungkapkan, rendang yang dimiliki Restoran Garuda bukan lagi rendang khas Minang atau Padang. “Ini sudah rendang rasa nasional, kalau asli Padang, maka yang suka makan hanya etnis Minang saja, ha .. ha...” gelaknya.

Rendang Garuda memang sudah mengalami modifikasi rasa. Tujuannya agar semua lidah bisa cocok sehingga rendang bisa mengglobal. Rendang di Jalan Gajah Mada misalnya, berasa gurih manis di ujung lidah, sementara yang di Jalan Adam Malik rasa manis tidak begitu terasa. Perbedaan itu dikarenakan pelanggan Jalan Adam Malik lebih banyak dari kalangan pribumi yang otomatis tidak begitu menyukai rasa manis. Meski berbeda rasa, namanya tetap satu: rendang.

Betapa rendang menjadi andalan restoran ini terlihat dari banyaknya bahan baku yang digunakan untuk membikin rendang. Untuk restoran yang di Jalan Adam Malik saja, kata Iwan, per hari membutuhkan bahan baku 200 kg daging. Itu baru satu cabang.

Garuda memiliki beberapa jenis rendang, antara lain rendang daging has, rendang gajeboh (rendang yang diambil dari lemak daging sapi), rendang hati, rendang limfa. Juga ada rendang ayam. Untuk jenis menu rendangnya saja lebih dari 10 jenis.

Apa pun rendangnya, proses memasaknya sama-sama membutuhkan waktu sekitar enam jam. Bumbu yang digunakan mencapai belasan jenis. Salah satunya kelapa yang digongseng, lalu digiling, untuk dijadikan santan. Rahasia sukses memasak rendang terletak pada pengadukan santan. “Pengadukannya pun ada caranya, jika salah, santan bisa pecah dan daging turut hancur,” ucap Iwan. Walhasil, rendang yang dimasak pun ikut rusak.

Seiring dengan menguatnya kesadaran akan kesehatan – yang memandang santan sebagai musuh kesehatan -  maka rendang pun tidak selalu menggunakan santan. Restoran Garuda menggantikan santan dengan susu.  (Wisata Jajan Medan)

Restoran Garuda

Jam buka: 11.00 – 23.00 WIB