Find Us On Social Media :

Bakpia Patuk, Oleh-oleh Khas Jogja

By Rusman Nurjaman, Sabtu, 24 Agustus 2013 | 08:00 WIB

Bakpia Patuk, Oleh-oleh Khas Jogja

Intisari-Online.com - Di Yogya, ada banyak sekali merek bakpia. Saking banyaknya, mungkin bisa sampai membuat Anda bingung mau pilih yang mana. Kalau mau aman, berarti Anda harus memilih Bakpia Patuk 75.

Bakpia ini bisa Anda dapatkan di mana-mana di Yogya karena dititipkan di banyak toko. Tapi jika ada waktu, sebaiknya datang langsung ke toko sekaligus pusat produksinya di daerah Patuk, Ngampilan, kira-kira 0,5 km arah barat Malioboro. Ini merupakan perkampungan bakpia. Sepanjang jalan tercium aroma sedap bakpia, perpaduan kacang hijau dengan tepung terigu yang dipanggang.

Di daerah Patuk ada banyak sekali industri bakpia, mulai dari yang kecil-kecilan sampai yang besar. Di situ kita juga bisa melihat proses pembuatannya. Uniknya, bakpia di daerah Patuk ini menggunakan nomor rumah. Sebagai contoh, Bakpia Patuk 25, Bakpia Patuk 75, dan seterusnya. “Hampir semua nama merek dagang di sini adalah nomor rumah pemilik tokonya,” kata Dwi Yuniarti, manajer Toko Bakpia Patuk 75.

Bakpia Patuk 75 adalah perintis bakpia di Kampung Patuk. Cikal bakal bakpia patuk dimulai pada tahun 1948 oleh keluarga Lim Bok Sing yang memulai usaha keluarga membuat kue basah. Penganan tersebut dijual di rumah dan dipasarkan keliling menggunakan pikulan. Tahun 1955 keluarga Liem Bok Sing pindah ke Jalan AKS Tubun No. 75 yang terletak di kawasan Patuk.

Nama kampung dan nomor rumah ini kemudian menjadi merek dagangnya: Bakpia Patuk 75. Nomor ini terbukti membawa hoki sampai sekarang. Pada tahun 1971, setelah Liem Bok Sing meninggal dunia, usaha dilanjutkan putranya, Yeni Susanto. Di tangan Yeni, usaha lebih berkembang dan bakpia lebih dikenal sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepeninggal Yeni, usaha ini kembali diteruskan oleh keluarganya dengan tetap mempertahankan nama dagang. 

Tanpa bahan pengawet

Adonan kulit bakpia dibuat dari tepung terigu yang dicampur dengan margarin, air gula jawa dan minyak nabati. Isinya, bermacam-macam, mulai dari kacang hijau, keju, nanas, ketan hitam, sampai cokelat. Yang paling banyak dicari orang, kumbu kacang hijau dan kumbu keju.

Karena tanpa bahan pengawet, Bakpia Patuk 75 tidak dapat bertahan terlalu lama. Kalau mau dibawa ke luar kota, sebaiknya diangin-anginkan dulu, jangan panas-panas langsung ditutup dan dibawa bepergian. 

Proses pembuatan bakpia butuh waktu sekitar 3-4 jam. Kulitnya dibuat dari adonan tepung terigu dengan minyak goreng. Sedangkan isinya isinya dari sari kacang hijau. Kacang hijau direndam semalam, setelah itu baru diolah menjadi isi. Pemanasannya menggunakan oven selama seperempat jam.

Masing-masing rasa punya daya simpan berbeda. Misalnya rasa kumbu kacang hijau biasanya tahan 4-5 hari. Sementara isi kumbu keju, cokelat, dan nanas tahan hingga satu minggu karena dipanggang sampai kering sehingga lebih tahan lama.

Di toko ini juga terdapat oleh-oleh lain seperti yangko, keripik paru, cakar, intip, geplak, abon, peyek tumpuk, dan puluhan jenis lainnya. Tapi oleh-oleh nonbakpia ini titipan dari produsen lain. (Wisata Jajan Yogyakarta/Intisari)

Alamat:Bakpia Patuk 75Jl. AKS Tubun No. 75, YogyakartaTelp. 0274-563903Jl. HOS Cokroaminoto, No. 118 B, YogyakartaBuka tiap hariPukul 08.00-21.00