Penulis
Intisari-Online.com -Apa yang Anda ketahui tentang Kebangkitan Nasional di Indonesia?
Apakah Anda tahu bahwa pergerakan ini dimulai dari sebuah sekolah kedokteran Belanda?
Dalam artikel ini, Intisariakan jelaskan sejarah lahirnya Kebangkitan Nasional di Indonesia, yang merupakan salah satu momen penting dalam perjuangan bangsa ini.
Anda akan mengetahui bagaimana para dokter, pelajar, dan cendekiawan pribumi membentuk organisasi-organisasi yang berjuang di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik.
Anda juga akan mengetahui bagaimana semangat dan pemikiran mereka telah menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.
Awal Pergerakan Nasional dan Peran STOVIA
Melansir Kompas.com, salah satu tonggak sejarah pergerakan nasional adalah berdirinya sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).
Pada akhir abad ke-19, Pulau Jawa dilanda berbagai penyakit menular. Pemerintah kolonial Belanda kesulitan mengatasinya karena biaya mendatangkan dokter dari Eropa sangat tinggi.
Oleh karena itu, pemerintah Hindia-Belanda membangun STOVIA untuk mencetak dokter-dokter dari kalangan pribumi.
STOVIA memberikan pendidikan gratis bagi mahasiswanya untuk menarik perhatian kaum bumiputera.
Baca Juga: Nilai-nilai Utama yang Patut Diteladani dari Peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908
STOVIA tidak hanya menghasilkan dokter yang ahli dalam bidang kesehatan, tetapi juga tokoh-tokoh aktivis cendekiawan yang berintelektual. Aktivis-aktivis kritis ini mengawali perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.
Di antara mereka adalah dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yaitu organisasi pertama di masa pergerakan nasional.
STOVIA menjadi tempat tumbuhnya para pemuda-pemudi pribumi yang memiliki semangat nasionalisme.
Di sana mereka saling berbagi pikiran dan ide untuk memajukan bangsa ini dan melepaskan diri dari penindasan kolonialisme pemerintah Hindia-Belanda.
Lahirnya Boedi Oetomo
Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pelajar yang dibentuk oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Boedi Oteomo berdiri di Jakarta pada 20 Mei 1908. Organisasi ini bergerak di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, dan tidak berpolitik.
Pendirian Boedi Oetomo dipengaruhi oleh peran dr. Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA.
Wahidin sebelumnya bertemu dengan dr. Sutomo dan Suraji untuk menyampaikan ide-idenya dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.
Setelah pertemuan tersebut dr. Sutomo pun menggelar pertemuan secara nonformal dengan pelajar-pelajar STOVIA untuk membicarakan pendirian organisasi yang bersifat nasional.
Baca Juga: Kebangkitan Nasional 1908 Ditandai Dengan Dua Peristiwa Penting Ini
Pertemuan itu pun menghasilkan kesepakatan yang positif, yaitu terbentuknya “Perkumpulan Boedi Oetomo”.
Boedi Oetomo sebagai organisasi pelajar ini secara implisit menetapkan tujuannya untuk kemajuan Tanah Air.
Di mana cakupan geraknya yang awalnya hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura, kemudian diperluas untuk masyarakat Tanah Air secara keseluruhan.
Tentu saja dengan tidak membeda-bedakan asal usul, jenis kelamin, dan juga agama. Boedi Oetomo tidak terlibat dalam kegiatan politik. Bidang kegiatan yang dipilihnya adalah pendidikan dan kebudayaan.
Karena hanya bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, beberapa anggotanya seperti dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) keluar dari Boedi Oetomo. Sebab mereka menghendaki gerakan yang lebih militan dan langsung bergerak dalam bidang politik.
Namun, Boedi Oetomo tetap setia pada prinsipnya untuk berjuang di bidang sosial-budaya dan pendidikan.
Bangkitnya pergerakan nasional
Boedi Oetomo tidak segera masuk ke bidang politik, tetapi semangat dan pemikiran para anggotanya telah menjadi penyulut api perjuangan untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan kolonialisme.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya organisasi-organisasi yang juga berjuang di bidang politik secara diplomatis seperti Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Muhammadiyah, dan banyak lagi yang lainnya.
Boedi Oetomo telah merubah perjuangan bangsa Indonesia yang semula dilakukan secara fisik menjadi perjuangan secara diplomatis.
Boedi Oetomo juga merubah perjuangan yang bersifat daerah menjadi bersifat nasional.
Akhirnya, Boedi Oetomo telah menginisiasi satu hal yang sangat penting, yaitu membangkitkan semangat nasional untuk meraih Indonesia merdeka.
Demikianlah artikel yang jelaskan sejarah lahirnya Kebangkitan Nasional di Indonesia.
Semoga Anda mendapatkan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah bangsa ini.