Penulis
Intisari-Online.com - Berbekal resep ayam taliwang warisan orangtuanya, H. Moehibbin Moerad mendirikan Restoran Dua-Em. Kini, setelah dikelola putra-putrinya, restoran ini berubah nama menjadi Dua-Em Bersaudara.
Kalau saja masih hidup, H. Moehibbin Moerad pasti tidak menyangka restoran yang ia dirikan, Restoran Dua-Em Bersaudara, menjadi terkenal seperti saat ini.
Adalah ayam taliwang yang membuat restorannya begitu kondang. Masakan berbahan ayam ini menjadi terkenal konon berkat resep bumbu warisan orangtuanya, H. Ahmad Moerad dan Hj. Salamah, yang dirasa sedap.
Dalam perkembangannya, ayam taliwang tersebut dikenal di seluruh Indonesia sebagai masakan khas Lombok.
Dalam sehari, penjualan ayam taliwang Restoran Dua-Em Bersaudara, rata-rata sekitar 100 porsi. Pada hari libur, penjualannya bisa mencapai 200 - 250 porsi.
Artinya, dalam sehari restoran ini menyerap 100 – 250 ekor ayam muda yang dipasok peternak ayam kampung di Desa Karang Taliwang, Mataram, Lombok.
Ayam kampung muda umur 3 bulan sengaja dipilih untuk dijadikan bahan baku ayam taliwang. Ayam tersebut memiliki bobot hidup sekitar 1 kg. Karena berbahan ayam muda, maka ayam taliwang yang dihasilkan terasa empuk.
Ayam taliwang yang ditawarkan Restoran Dua Em Bersaudara memiliki tiga tingkatan kepedasan, yakni pedas, sedang, dan kurang pedas.
Inilah yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan para pecinta kuliner untuk datang dan memesan ayam taliwang. Tentu saja, rasanya yang enak tetap menjadi pertimbangan utama.
Harga ayam taliwang di Restoran Dua-Em Bersaudara Rp 33.000 per porsi.
Begitu istimewanya ayam taliwang restoran ini sehingga banyak pejabat, artis-artis ibukota, dan wisatawan yang menjadi pelanggan.
“Ini ketiga kalinya saya ke Lombok dan saya selalu mampir ke Restoran Dua-Em Bersaudara dan bawa pulang ayam julat (salah satu jenis ayam taliwang, Red.) untuk keluarga,” ujar Mia (37 th), wisatawan domestik dari Jakarta. Sajian ini memang bisa dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan hingga 10 jam.
Dari beragam menu ayam yang ditawarkan, dua jenis ayam taliwang, yakni ayam julat dan ayam pelecingan, menjadi masakan yang paling digemari. Ayam taliwang ini biasanya didampingi plecing kangkung dan beberok.
Plecing kangkung adalah sayuran yang terdiri atas rebusan kangkung, kacang panjang, kecambah, yang diberi sambal tomat dan sambal kelapa (urap), plus taburan kacang tanah goreng di atasnya.
Beberok adalah sambal yang disertai potongan kecil terong dan kacang panjang. Harga plecing kangkung Rp. 7.500 per porsi, sementara beberok Rp. 5.000 per porsi.
Selain ayam julat, ayam plecingan, restoran yang berlokasi 10 menit dari jantung kota Mataram ini, juga menawarkan berbagai macam panganan lain berbahan ayam dan ikan.
Misalnya, ayam bakar, ayam bakar kecap, ayam goreng madu, ikan plecingan, ikan bakar madu, ikan bakar kecap, ikan goreng, dan tambahan menu spesial seperti sate sum-sum.
Selama lebih dari 18 tahun restoran ini telah mampu mempertahankan rasa khas, mutu, kebersihan, dan sajian sehat yang ditawarkan.
Konsep tradisional yang diterapkan dalam tampilan bangunan, dikombinasikan dengan konsep green living yang terbuka dan sederhana, memberikan kenyamanan bagi para pengunjung restoran.
Restoran Dua-Em Bersaudara
Jl. Transmigrasi 99, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Telp.: 0370-622914, 636734
Buka: Pukul 09.00 - 22.00 WITA
(Teguh Jiwabrata/idebisnis.biz)