Find Us On Social Media :

Nilai yang Ada Dalam Tradisi Memindahkan Rumah Panggung Bugis

By Ade S, Selasa, 30 Januari 2024 | 14:03 WIB

Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan nilai yang ada dalam tradisi memindahkan rumah panggung bugis, seperti kebersamaan, kearifan lokal, dan pelestarian budaya.

Intisari-Online.com - Jika Anda berkunjung ke Sulawesi Selatan, Anda mungkin akan menemukan pemandangan rumah panggung yang berpindah-pindah tempat.

Ini adalah tradisi memindahkan rumah panggung bugis yang disebut Mappalette Bola.

Artikel ini akan menjelaskan nilai yang ada dalam tradisi memindahkan rumah panggung bugis, yang mencerminkan kekayaan budaya dan sosial masyarakat setempat.

Anda akan terpesona oleh cara mereka memindahkan rumah dengan cara yang luar biasa, serta makna dan tujuan di balik tradisi ini.

Tradisi Memindahkan Rumah Panggung Suku Bugis

Rumah panggung adalah salah satu ciri khas arsitektur suku Bugis, yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia.

Rumah panggung biasanya terbuat dari kayu dan dibangun dengan menggunakan tiang dan balok yang disambung tanpa paku.

Rumah panggung memiliki bentuk persegi empat dan panjangnya menjorok ke belakang.

Tiang-tiang rumah ada yang ditanam di tanah dan ada yang diletakkan di atas batu dengan keseimbangan.

Melansir kompas.com, tradisi memindahkan rumah panggung bugis, atau Mappalette Bola, biasanya dilakukan jika pemilik rumah ingin pindah dan menjual rumahnya, namun tanahnya tetap miliknya.

Sebelum memindahkan rumah, semua perabotan dan barang-barang harus dikeluarkan dari rumah agar tidak rusak.

Baca Juga: Contoh Keragaman Suku yang Ada di Indonesia, dari Minang hingga Bugis