Find Us On Social Media :

Mengapa Peran Pendidikan Keluarga Sangat Penting dalam Mencegah Radikalisme pada Anak Muda?

By Ade S, Selasa, 30 Januari 2024 | 12:03 WIB

Ilustrasi. Mengapa peran pendidikan keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisme pada anak muda? Simak penjelasannya di sini.

Intisari-Online.com - Anak muda adalah generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Namun, anak muda juga rentan terhadap pengaruh negatif, salah satunya adalah radikalisme.

Lalu, mengapa peran pendidikan keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisme pada anak muda?

Dan bagaimana peran orang tua dalam mencegah anak-anaknya terpapar radikalisme?

Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara komprehensif

Mengapa peran pendidikan keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisme pada anak muda?

Radikalisme adalah suatu paham atau ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila, ideologi dasar negara Indonesia.

Penganut paham radikal atau ekstrem memiliki kecenderungan untuk menolak atau menuntut perubahan secara total terhadap tatanan sosial yang ada di masyarakat.

Mereka juga sering menggunakan cara kekerasan untuk mencapai tujuan atau cita-cita kelompoknya.

Radikalisme dapat berdampak negatif bagi anak muda, baik secara individu maupun kolektif.

Secara individu, anak muda yang terpapar radikalisme dapat mengalami gangguan psikologis, seperti stres, depresi, rasa benci, dan dendam.

Baca Juga: Gagasan Solutif dalam Menjaga Keberagaman di Lingkungan Sekitar

Mereka juga dapat kehilangan rasa toleransi, empati, dan kritis terhadap berbagai hal.

Secara kolektif, anak muda yang terpapar radikalisme dapat menimbulkan konflik, kekerasan, dan terorisme yang merugikan banyak pihak.

Mereka juga dapat mengancam keutuhan, keamanan, dan kemajuan bangsa.

Faktor-faktor yang memicu radikalisme pada anak muda antara lain adalah faktor pemikiran, ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.

Khusus untuk faktor pendidikan, hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan anak muda untuk menghadapi tantangan zaman.

Oleh karena itu, peran pendidikan keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisme pada anak muda.

Pendidikan keluarga dapat membantu anak muda untuk mengembangkan pemikiran yang rasional, kritis, dan toleran terhadap berbagai paham atau ideologi.

Selain itu, pendidikan keluarga juga dapat membantu anak muda untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, partisipasi politik, interaksi sosial, dan kompetensi pendidikan.

Pendidikan keluarga dapat menjadi benteng pertahanan bagi anak muda dari pengaruh negatif radikalisme.

Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mencegah Anak-anaknya Terpapar Radikalisme?

Orang tua adalah pihak yang paling berpengaruh dalam pendidikan keluarga.

Baca Juga: Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Keberagaman Supaya Terhindar dari Konflik?

Mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh, bimbingan, dukungan, dan perlindungan kepada anak-anaknya.

Selain itu, orang tua juga memiliki kesempatan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi pengalaman dengan anak-anaknya.

Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam mencegah anak-anaknya terpapar radikalisme.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mencegah anak-anaknya terpapar radikalisme:

* Menanamkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa dan bernegara.

Orang tua dapat memberikan contoh nyata dari sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai tersebut, seperti menghormati perbedaan, bersikap adil, dan berkontribusi positif bagi bangsa.

* Mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis, rasional, dan toleran terhadap berbagai paham atau ideologi.

Orang tua dapat membantu anak-anak untuk menghargai dan menghormati paham atau ideologi yang berbeda dengan dirinya, selama tidak bertentangan dengan Pancasila.

* Meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Orang tua dapat berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tambahan anak-anak, seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi.

* Mendorong partisipasi politik anak-anak yang konstruktif dan demokratis.

Orang tua dapat memberikan contoh dan teladan dari sikap dan perilaku politik yang bertanggung jawab, jujur, dan transparan.

* Membangun interaksi sosial anak-anak yang harmonis dan inklusif.

Orang tua  dapat mengajarkan anak-anak untuk bersikap sopan, ramah, dan peduli terhadap orang lain, terutama yang berbeda dengan dirinya.

* Menyediakan dan mengawasi akses pendidikan anak-anak yang berkualitas dan relevan.

Orang tua dapat memilih dan mendaftarkan anak-anak ke sekolah atau lembaga pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat mereka.

Selain itu, orang tua  dapat memberikan bantuan dan bimbingan kepada anak-anak dalam mengerjakan tugas, menghadapi ujian, atau menyelesaikan masalah akademik.

Demikian artikel yang membahas mengapa peran pendidikan keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisme pada anak muda.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan bagi Anda.

Baca Juga: Mengapa Menyebarluaskan Informasi yang Belum Jelas Sumbernya atau Hoaks dapat Memicu Terjadinya Konflik dalam Kelompok Masyarakat?