Penulis
Intisari-online.com - Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang pernah berjaya di Nusantara, terutama di bidang perdagangan dan pelayaran.
Lalu apa saja peninggalan kerajaan Banten yang masih ada hingga kini?
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke-16, tetapi beliau tidak pernah menjadi raja.
Raja pertama Kerajaan Banten adalah Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, yang berani melawan VOC.
Meskipun Kerajaan Banten telah runtuh akibat perang saudara dan penjajahan Belanda, namun masih ada beberapa peninggalan yang bisa kita lihat hingga sekarang.
Berikut ini adalah daftar peninggalan Kerajaan Banten yang jarang diketahui:
Danau Tasikardi.
Danau ini merupakan buatan manusia yang dibuat pada masa Sultan Ageng Tirtayasa.
Danau ini berfungsi sebagai sumber air bersih dan irigasi bagi masyarakat Banten.
Danau ini juga memiliki pulau buatan di tengahnya yang disebut Pulau Dalem, tempat tinggal Sultan Ageng Tirtayasa saat mengasingkan diri dari putranya, Sultan Haji.
Baca Juga: Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara
Meriam Ki Amuk.
Meriam ini merupakan salah satu senjata andalan Kerajaan Banten dalam menghadapi musuh.
Meriam ini dibuat pada tahun 1641 oleh Ki Amuk, seorang pandai besi dari Cirebon. Meriam ini memiliki panjang 4 meter dan berat 4 ton.
Meriam ini ditempatkan di Benteng Speelwijk, benteng pertahanan Kerajaan Banten yang dibangun oleh Belanda.
Keraton Surosowan.
Keraton ini merupakan istana resmi Sultan Banten yang dibangun pada masa Sultan Maulana Hasanuddin.
Keraton ini memiliki arsitektur yang megah dan indah, dengan halaman luas dan tembok tinggi.
Keraton ini juga dilengkapi dengan masjid, taman, dan kolam. Sayangnya, keraton ini hancur akibat serangan Belanda pada tahun 1808.
Keraton Kaibon.
Keraton ini merupakan istana kedua Sultan Banten yang dibangun pada masa Sultan Haji.
Keraton ini dibangun sebagai hadiah untuk ibunya, Ratu Kaibon, yang mendukungnya dalam perebutan tahta dengan ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa.
Keraton ini memiliki gaya arsitektur yang berbeda dengan Keraton Surosowan, yaitu lebih sederhana dan elegan. Keraton ini juga hancur akibat serangan Belanda pada tahun 1832.
Vihara Avalokitesvara.
Vihara ini merupakan tempat ibadah umat Buddha yang dibangun pada masa Sultan Ageng Tirtayasa.
Vihara ini menunjukkan toleransi dan kerukunan antaragama yang ada di Kerajaan Banten.
Vihara ini memiliki patung Dewi Kwan Im yang tingginya mencapai 18 meter.
Vihara ini juga memiliki stupa, pagoda, dan lonceng.
Vihara ini masih berdiri hingga sekarang dan menjadi salah satu objek wisata religi di Banten.
Baca Juga: Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu
Kerkhof Banten.
Kerkhof Banten merupakan pemakaman Belanda yang terletak di dekat Benteng Speelwijk.
Kerkhof Banten berisi makam-makam orang Belanda yang meninggal di Banten, baik karena penyakit, peperangan, maupun bunuh diri.
Kerkhof Banten memiliki bentuk yang unik, yaitu berupa kubah-kubah putih yang berjejer rapi.
Kerkhof Banten menjadi saksi bisu sejarah kelam penjajahan Belanda di Banten.
Itulah daftar peninggalan Kerajaan Banten yang jarang diketahui.
Peninggalan-peninggalan ini merupakan bukti sejarah yang patut kita pelajari dan lestarikan.