Find Us On Social Media :

Dikaitkan Dengan Simbol Kedatangan Sang Ratu Adil, Inilah Kisah Tongkat Pangeran Diponegoro, 180 Tahun Dikuasi Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 16 Januari 2024 | 20:17 WIB

Tongkat Pangeran Diponegoro, yang dikuasai keluarga Belanda sejak 180 tahun yang lalu, disebut sebagai simbol datang Ratu Adil.

Intisari-Online.com - Setelah sekitar 181 tahun dikuasi keluarga keturunan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jean Chretien Baud, tongkat Pangeran Diponegoro akhirnya dikembalikan.

Prosesi penyerahan itu saat pembukaan pameran seni rupa "Aku Diponegoro" di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta pada 5 Februari 2015 lalu.

Tongkat pusaka iktu punya panjang 153 sentimeter.

Ia terbuat dari kayu mahoni.

Tongkat itu diberikan kakak beradik Michiel dan Erica Lucia Baud kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Anies Baswedan.

Dalam acara itu hadir juga perwakilan Kedutaan Besar Jerman, Kedutaan Besar Belanda, Goethe Institut, Erasmus Huis, serta tiga kurator pameran, yaitu Jim Supangkat, Werner Kraus, dan Peter Carey.

Bagi beberapa kalangan, pengembalian tongkat Pangeran Diponegoro itu mengejutkan.

Pasalnya, keluarga Baud sebelumnya meminta agar acara ini dirahasiakan hingga pembukaan pameran Kamis malam lalu.

Michiel Baud mengatakan, keluarganya menerima tongkat itu pada tahun 1834 dari Adipati Notoprojo, keluarga keturunan Sunan Kalijaga.

”Kami dihubungi Harm Steven (kurator di Rijks Museum Belanda), katanya itu milik Pangeran Diponegoro. Hari ini kami bawa ke sini untuk rakyat Indonesia,” kata Michiel.

Pameran ”Aku Diponegoro” digelar 5 Februari hingga 8 Maret 2015.

Itu adalah pameran besar kedua setelah pameran ”Raden Saleh dan Awal Seni Lukis Modern Indonesia” tahun 2012.