Find Us On Social Media :

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi Menurut Pandangan Islam, Boleh Atau Tidak?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 25 Desember 2023 | 11:17 WIB

Kalender Gregorian. Beginilah sejarah perayaan tahun baru Masehi menurut pandangan Islam.

Intisari-Online.com - Sejak kapan tahun baru Masehi dirayakan?

Lalu bagaimana sejarah perayaan tahun baru Masehi menurut pandangan Islam?

Mengutip KBBI, tahun Masehi merupakan perhitungan waktu yang dimulai sejak lahirnya Yesus Kristus.

Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut juga sebagai Sebelum Masehi atau SM.

Biasanya, pergantian tahun Masehi yang berlangsung dari tanggal 31 Desember hingga 1 Januari dirayakan dengan pesta meriah.

Ada yang membuat resolusi, ada yang membuat harapan, ada yang biasa saja.

Mengutip Kompas.com, perayaan pergantian tahun atau tahun baru telah dilakukan oleh masyarakat Mesopotamia pada sekitar 2000 SM.

Mereka merayakan pergantian tahun saat matahari tepat berada di atas katulistiwa, yang sekarang bertepatan pada tanggal 20 Maret.

Perayaan tradisional seperti itu disebut Nowruz, yang sampai saat ini masih dilakukan di beberapa negara Timur Tengah.

Setelah itu, peradaban di seluruh dunia juga tercatat merayakan tahun baru yang didasari oleh berbeda peristiwa.

Misalnya di China, tahun baru ditandai ketika terjadi bulan baru kedua setelah titik balik matahari pada musim dingin.

Perayaan tahun baru pada 1 Januari pertama kali dilakukan pada 46 SM, pada masa kekuasaan Kaisar Romawi, Julius Caesar.