Saat Check In Di Apartemen, Pemuda Ini Habisi Nyawa Mantannya Mahasiswi Keperawatan, Begini Caranya Hilangkan Jejak

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Devid Ai Lesmana menghabisi nyawa korban karena kesal korban telah menjelek-jelekkan dirinya di depan teman korban.

Intisari-Online.com -Apa yang dilakukan oleh Devid Ai Lesmana benar benar-benar tidak berprikemanusiaan.

Pemuda 19 tahun itu tega menghabisi nyawa mantan pacarnya, seorang mahasiswi keperawatan, setelah sebelumnya kedua check in di sebuah apartemen.

Motif Devid, dia sakit hati karena sering dijelek-jelekkan oleh korban.

Devid, menurut cerita korban kepada teman-temannya, disebut sering morotin dirinya.

Dia juga mengaku korban sering "morotin" dirinya.

Dilansir Serambi, korban ditemukan meninggal dunia dalam kamar di sebuahapartemen di bilangan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Korban adalah mahasiswi keperawatan, usianya 19 tahun.

Dia ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah dan tidak mengenakan pakaian.

Menurut bukti-bukti yang ada, pelaku mengarah kepada mantan pacarnya.

Tak lama berselang, polisi berhasil menangkap Devid.

Polisi yang menggelar penyelidikan dan penyidikan pun mendapati fakta kunci.

Peristiwa berdarah itu terjadi saat korban baru keluar kamar mandi.

Ketika itu, korban baru sajamembersihkan dirinya, sekitar pukul 04.000 WIB.

Awal korban dilaporkan hilang sejak Jumat (8/12).

Ternyata, sehari sebelumnya, korban bertemu Devid.

Mereka bertemu di kafe daerah Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Keduanya berbincang dan sepakat untuk memesan kamar di apartemen kawasan Tanah Sereal, Kota Bogor.

Devid membonceng mantan kekasihnya itu menggunakan sepeda motor.

Sementara sepeda motor korban ditinggal di kafe.

"Sampai di lokasi, pelaku dan korban masuk kamar 603 memesan kamar selama 2 jam," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso pada siaran pers, Selasa (12/12).

Setelah dua jam, korban meminta sewa kamar diperpanjang hingga esok hari.

Mereka pun menghabiskan malam bersama di tempat itu.

Namun menurut Bismo, korban meminta menginap karena tidak mau segera pulang.

"Kemudian di-extend hingga esok harinya," kata Bismo.

Keduanya tidur dan bangun pukul 04.00 WIB subuh.

Ketika itu Devid mandi dan selesai lalu beristirahat di kasur.

Sementara, gantian korban yang mandi setelahnya.

Setelah bebersih beres, korbanyang baru keluar dari kamar mandi langsung dihajar Devid.

Mahasiswi malang itu ditusuk berkali-kali dadanya, perut hingga leher, menggunakan pisau.

"Ditusukkan pisau ke dalam perut, dada, leher, punggung, hingga meninggal dunia," ungkap Bismo.

Pisau itu sudah dibawa Devid sebelum bertemu dengan mantan pacarnya itu.

Motif tersangka menghabisi korban yakni karena sakit hati.

"Sakit hati dijelek-jelekan ke teman-temannya," kata Bismo Teguh Prakoso.

Kejelekan yang diungkap korban yakni pemorotan yang dilakukan tersangka.

"(Pelaku) Sering mintain uang, diceritakan kepada teman-temannya," pungkasnya.

Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

Sebelumnya Devid juga disebut sering melakukan kekerasan terhadap korban.

Menurut teman korban, korban sebenarnya mereka sudah putus dengan Devid.

"Udah putus. Cuma gitu, kadang ketemu," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/12/2023).

Perlu diketahui pada Kamis malam Devid menghubungi korban untuk bertemu di kafe kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Setelah dari situ, keduanya check in di Apartemen Bogor.

Menurut si teman, Devid Ai Lesmana merupakan tipe pria yang sangat toxic.

"Toxic banget. Dari dulu saya sama teman-teman yang lain udah sering nyuruh jauhin Devid," katanya.

Tanpa korban bercerita pun, teman-temannya sudah sangat tahu tindakan Devid.

"Kita udah tau dari SMA gimana kelakuan Devid, apalagi ke Nindi," katanya.

Devid sering berbuat kasar kepada korban.

Bahkan Devid tak segan berbuat kasar di depan teman-teman korban.

"Sering banget, bahkan di depan temannya sendiri dia berani kasar, apalagi cuma berdua doang," katanya.

Malahan pernah terjadi Devid Ai Lesmana menabrak korban menggunakan motor.

"Devid dari dulu abusive kak, kasar banget. Dia gak segan tabrak Nindi pake motor di depan temannya waktu mereka berantem," kata si teman.

Terlebih ketika di Apartemen Bogor, Devid menusuk korba sebanyak 7 kali menggunakan pisau dapur yang telah dibawa dari rumahnya.

Selain kasar, Devid juga seorang playboy karena berulangkali menduakan korban yang merupakan calon perawat ini.

"Devid juga sering ketahuan jalan sama cewe lain. Mereka sering berantem gara-gara itu," kata Anita.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menerangkan Devid Ai Lesman menghabisi nyawa korban pada Jumat (8/12/2023).

Devid membunuh korban dengan cara menusuk menggunakan pisau.

"Setelah (korban) selesai mandi si pelaku langsung melakukan pembunuhan terhadap korban dengan pisau," kata Bismo.

Devid ternyata hanya seorang tukang serut kayu.

"Pelaku ini tukang kayu di Sadeng sana (tempat tinggal Devid)," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (12/12/2023).

Selain profesi yang terungkap, Devid juga berupaya mengelabui polisi usai menewaskan mantan kekasihnya tersebut.

Devid berupaya mulai dari menghilangkan barang bukti sampai mempotong rambutnya.

"Itu jadi upaya yang dilakukan oleh tersangka untuk mengaburkan identitas dan mengaburkan jejak. Dimulai dari dia menganbil barang milik korban di antaranya HP, dompet, dan baju. Itu dibuang saat dia pulang ke rumahnya. Lalu, setelah dia melakukan hal itu memotong rambut," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila.

Saat kejadian awal yakni di Kamis (7/12/2023), rambut dari Devid ini bisa dibilang panjang.

Namun, pada keesokan harinya saat dia pulang kerumahnya, Devid malah mencukur rambutnya ini.

"Saat tanggal 7 dia rambutnya gondrong cuman saat dia usai membunuh, dia mencukur rambutnya. Itu hari jumat. Dengan niat untuk mengelabui CCTV," tambah Rizka.

Lalu, selain itu, dia juga mengganti plat nomor milik korban.

Saat kejadian, motor korban ditinggal di cafe tempat pertemuan awal mereka.

"Iya sebagai upaya mengaburkan juga. Membuang barang korban, menyembunyikan korban. Itu bagian juga upaya perencanaan dan megaburkan," tambahnya.

Rizka pun tidak menampik, bahwa identitas tersangka ini sulit untuk diketahui.

Sebab, data awal saat chek in, Devid menggunakan KTP korban.

"Sehingga data mengarah pada pelaku awalnya minim. Tapi, berkat informasi kita akhirnya berhasil menangkap pelaku," tandasnya.

Artikel Terkait