Find Us On Social Media :

Peran Angkatan Laut Indonesia dalam Perjuangan Kemerdekaan dan Konfrontasi Malaysia di Era Soekarno

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 Desember 2023 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Sejarah TNI AL punya peran besar pada Era Soekarno.

Intisari-online.com - Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) adalah salah satu cabang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional di wilayah perairan Indonesia.

ALRI memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, khususnya pada masa perjuangan kemerdekaan dan konfrontasi Malaysia di era Soekarno.

Peran ALRI dalam Perjuangan Kemerdekaan

ALRI lahir pada tanggal 10 September 1945, sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

ALRI merupakan hasil dari pengambilalihan kapal-kapal milik Belanda yang berada di pelabuhan-pelabuhan Indonesia oleh para pejuang kemerdekaan.

ALRI dipimpin oleh Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira angkatan laut Jepang yang memihak kepada Indonesia.

ALRI berperan aktif dalam menghadapi agresi militer Belanda yang bertujuan untuk merebut kembali Indonesia sebagai koloninya.

ALRI melakukan berbagai operasi laut, seperti mengangkut pasukan dan logistik, menyerang kapal-kapal musuh, melakukan blokade, dan melakukan sabotase.

Beberapa operasi laut yang terkenal adalah:

- Operasi Laut Merah, yaitu operasi pengiriman senjata dan amunisi dari Vietnam ke Indonesia melalui Selat Malaka pada tahun 1946.

Operasi ini berhasil dilakukan oleh ALRI dengan bantuan dari Vietnam dan Thailand.

- Operasi X, yaitu operasi pengeboman pangkalan udara Belanda di Pulau Morotai oleh ALRI pada tahun 1947.

Baca Juga: Penjelasan Bahwa Peristiwa Sejarah Bersifat Unik, Gegara Perbedaan Ini

Operasi ini berhasil menghancurkan sebagian besar pesawat-pesawat Belanda yang berada di pulau tersebut.

- Operasi Jayawijaya, yaitu operasi pendaratan pasukan TNI di Irian Barat (sekarang Papua) pada tahun 1961.

Operasi ini berhasil merebut kembali wilayah Irian Barat dari tangan Belanda.

Peran ALRI dalam Konfrontasi Malaysia

Konfrontasi Malaysia adalah konflik bersenjata antara Indonesia dan Malaysia yang terjadi pada tahun 1963-1966.

Konflik ini dipicu oleh penolakan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia yang dianggap sebagai bentuk neo-kolonialisme Inggris.

Soekarno, sebagai presiden Indonesia saat itu, mengumumkan Ganyang Malaysia, yaitu perang gerilya untuk menggagalkan pembentukan Malaysia.

ALRI berperan aktif dalam konfrontasi Malaysia, terutama dalam menghadapi angkatan laut Inggris yang mendukung Malaysia.

ALRI melakukan berbagai operasi laut, seperti mengangkut pasukan dan logistik, menyerang kapal-kapal musuh, melakukan blokade, dan melakukan sabotase.

Beberapa operasi laut yang terkenal adalah:

- Operasi Dwikora, yaitu operasi penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Inggris dan Malaysia di Semenanjung Malaya dan Singapura pada tahun 1964.

Operasi ini berhasil menghancurkan beberapa fasilitas militer musuh, seperti pelabuhan, bandara, dan radar.

Baca Juga: Sebutkan Dan Jelaskan Urutan Tahapan Dalam Penelitian Sejarah

- Operasi Trikora, yaitu operasi penyerangan terhadap kapal-kapal Inggris yang berada di Laut Cina Selatan pada tahun 1965.

Operasi ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang Inggris, yaitu HMS Centaur dan HMS Hermes.

- Operasi Marabunta, yaitu operasi penyerangan terhadap kapal-kapal Malaysia yang berada di Selat Malaka pada tahun 1966.

Operasi ini berhasil menenggelamkan tiga kapal perang Malaysia, yaitu KD Hang Tuah, KD Hang Jebat, dan KD Hang Lekiu.