Mengapa Historiografi Dianggap Langkah Paling Berat Dalam Penelitian Sejarah?

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan alasan-alasan mengapa historiografi dianggap langkah paling berat dalam penelitian sejarah, baik dari segi fakta maupun waktu.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah mendengar istilah historiografi?

Historiografi adalah penulisan sejarah yang berdasarkan pada penelitian yang obyektif dan metodologis.

Namun, mengapa historiografi dianggap langkah paling berat dalam penelitian sejarah?

Artikel ini akan membahas alasan-alasan yang membuat historiografi menjadi tahap tersulit dalam penelitian sejarah.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang historiografi, silakan lanjutkan membaca artikel ini.

Tahapan Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah adalah proses ilmiah yang dilakukan oleh sejarawan untuk menemukan, mengkritik, menafsirkan, dan menulis kembali peristiwa-peristiwa masa lalu.

Menurut Kuntowijoyo, seperti dilansir dariIntisari-Online.com,ada lima tahap yang harus dilalui dalam penelitian sejarah, yaitu:

1. Pemilihan topik

Tahap ini merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah. Peneliti harus memilih topik yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Kuntowijoyo menyebut dua kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan topik, yaitu kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional artinya peneliti harus menyukai topik yang dipilih, sedangkan kedekatan intelektual artinya peneliti harus menguasai topik yang dipilih.

Baca Juga: Mengapa Perbedaan Penafsiran tentang Suatu Peristiwa Terjadi dalam Penelitian Sejarah?

2. Heuristik

Tahap ini adalah tahap mencari dan mengumpulkan sumber sejarah yang berkaitan dengan topik yang dipilih.

Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang memberikan informasi tentang masa lalu, baik berupa lisan, tulisan, maupun benda.

Kuntowijoyo membagi sumber sejarah menjadi empat jenis, yaitu dokumen tertulis, artefak, lisan, dan kuantitatif.

3. Verifikasi

Tahap ini adalah tahap mengevaluasi keaslian dan kepercayaan sumber sejarah yang telah ditemukan.

Verifikasi terdiri dari dua aspek, yaitu otentisitas dan kredibilitas. Otentisitas adalah keaslian sumber sejarah, yaitu apakah sumber tersebut benar-benar berasal dari masa yang diteliti atau tidak.

Sementara kredibilitas adalah kepercayaan sumber sejarah, yaitu apakah sumber tersebut memberikan informasi yang akurat, objektif, dan tidak bias atau tidak.

4. Interpretasi

Tahap ini adalah tahap memberikan penjelasan atau makna terhadap sumber sejarah yang telah diverifikasi.

Interpretasi sering disebut sebagai titik subyektifitas, karena di sini penulis sejarah akan memberikan pandangan atau sudut pandangnya terhadap peristiwa sejarah yang diteliti.

Baca Juga: Tahap-tahap Apa Sajakah yang Bisa Kita Lakukan Untuk Melakukan Penelitian Sejarah?

5. Historiografi

Tahap ini adalah tahap menulis kembali peristiwa sejarah berdasarkan hasil interpretasi sumber sejarah yang telah dilakukan. Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penelitian sejarah.

Pada tahap ini, penulis sejarah harus memperhatikan aspek kronologi, yaitu urutan waktu peristiwa sejarah yang ditulis. Setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas dan lengkap.

Tahap historiografi ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan keseriusan dalam belajar ilmu sejarah, namun di sisi lain, ini juga merupakan tahapan paling berat dalam penelitian sejarah.

AlasanHistoriografi Dianggap Langkah Paling Berat Dalam Penelitian Sejarah

Mengapa penulisan sejarah (historiografi) merupakan tahap tersulit dalam penelitian sejarah? Berikut dua alasannya seperti dilansir dariKompas.com:

1) Harus berdasarkan fakta yang terjadi

Salah satu alasan yang membuat historiografi menjadi tahap tersulit dalam penelitian sejarah adalah karena penulisannya harus berdasarkan fakta yang terjadi.

Penulis sejarah harus melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum menulis. Penelitian ini melibatkan kemampuan untuk mencari, menemukan, dan menguji sumber-sumber yang valid.

Selain itu, penulis sejarah juga harus memiliki kemampuan dalam menyusun fakta-fakta yang sudah ditemukan ke dalam suatu uraian yang sistematis, utuh, dan komunikatif.

Untuk itu, penulisan sejarah memerlukan suatu metodologi yang menuntun proses penulisan tersebut.

Tujuannya adalah agar sejarah yang ditulis oleh peneliti bersifat seobyektif mungkin untuk menghindari adanya penyimpangan fakta atau subyektivitas.

2) Membutuhkan waktu yang lama

Alasan lain yang membuat historiografi menjadi tahap tersulit dalam penelitian sejarah adalah karena proses penulisan sejarah membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.

Sebab, penulisan sejarah membutuhkan waktu dalam menganalisis peristiwa di masa lampau. Khususnya dalam menghimpun kembali data-data yang didapat dari proses heuristik, kritik, hingga interpretasi.

Dari langkah-langkah ini maka peneliti membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup lama untuk melakukan historiografi sehingga disebut sebagai tahap berat dalam penelitian sejarah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa historiografi merupakan tahap tersulit dalam penelitian sejarah karena membutuhkan keterampilan dan ketelitian yang tinggi.

Penulis sejarah harus mampu mencari, menemukan, menguji, menyusun, dan menganalisis fakta-fakta sejarah yang valid dan obyektif.

Dengan demikian, historiografi menjadi langkah penting dalam menghasilkan karya sejarah yang berkualitas dan bermanfaat.

Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan baru tentang mengapa historiografi dianggap langkah paling berat dalam penelitian sejarah.

Baca Juga: Soal Sejarah Kelas X: Jelaskan Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Diakronis Dan Sinkronis

Artikel Terkait