Find Us On Social Media :

Amir Sjarifuddin, Sosok Kontroversial di Balik Pendirian Partai Sosialis Indonesia

By Afif Khoirul M, Senin, 20 November 2023 | 16:30 WIB

Tokoh revolusioner Amir Syarifuddin.

Intisari-online.com - Amir Sjarifuddin adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Ia dikenal sebagai pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 20 November 1945, yang merupakan partai politik pertama yang berhaluan sosialis di Indonesia.

Namun, sosok Amir Sjarifuddin juga menimbulkan kontroversi karena perannya dalam beberapa peristiwa penting, seperti Peristiwa Madiun, Perjanjian Renville, dan Peristiwa G30S.

Amir Sjarifuddin lahir pada 27 April 1907 di Bengkulu.

Ia berasal dari keluarga bangsawan Minangkabau yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah kolonial Belanda.

Kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum di Batavia (sekarang Jakarta) dan menjadi jaksa di Pengadilan Negeri Padang.

Ia juga aktif dalam organisasi-organisasi nasionalis, seperti Jong Sumatranen Bond, Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada tahun 1934, Amir Sjarifuddin ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda karena terlibat dalam gerakan bawah tanah yang menentang penjajahan.

Ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, tetapi dibebaskan pada tahun 1942 setelah Jepang menguasai Indonesia.

Selama masa penjara, Amir Sjarifuddin mulai tertarik dengan ideologi sosialisme dan komunisme, yang ia pelajari dari buku-buku yang dibawakan oleh teman-temannya.

Pendirian Partai Sosialis Indonesia

Setelah dibebaskan, Amir Sjarifuddin bergabung dengan PNI dan menjadi salah satu anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yang merupakan lembaga legislatif sementara pada masa revolusi.