Tentara Israel menyerang Gaza siang dan malam melalui udara dan darat.
Hingga hari ini, lebih dari 11.000 warga Gaza terbunuh.
Lebih dari setengahmya merupakan perempuan dan anak-anak.
PBB bahkan menyebut Gaza sebagai kuburan anak-anak.
Deif lahir di kamp pengungsian Khan Yunis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948.
Dia sudah bergabung dengan Hamas sejak intifada pertama, atau pemberontakan Palestina, yang dimulai pada tahun 1987.
Setahun usai pemberontakan itu, piagam pendirian Hamas menyerukan penghancuran Israel.
Deif pun pernah merasakan dinginnya penjara Israel karena ditangkap pada 1989. Namun ia keluar setelah 16 bulan berselang.
Ia memperoleh gelar di bidang sains dari Universitas Islam di Gaza. Di kampus itu ia belajar Fisika, Kimia, dan Biologi.
Di kampus, Deif aktif pada komite hiburan. Ia juga dikenal sering tampil di panggung komedi.
Di Hamas, Deif disegani sebagai ahli bom.
Ia juga merupakan orang di balik pengembangan jaringan terowongan di bawah tanah Gaza.