Find Us On Social Media :

Akibat Kekejaman Israel, 12 Ribu Orang Palestina Jadi Korban Jiwa, 30 Ribu Luka-luka, Ratusan Ribu Jatuh Miskin

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 18 November 2023 | 12:17 WIB

Akibat serangan Israel ke Palestina, 12 ribu warga Gaza meninggal dunia, 30 ribu luka-luka, ratusan ribu lainnya jatuh miskin.

Serangan itu menewaskan 18 orang, menurut para pejabat kesehatan di pemerintahan yang dikuasai Hamas.

"Ada pemboman di mana-mana. Nenek saya meninggal, ibu saya meninggal, kakek saya meninggal, paman saya meninggal, mereka menghancurkan rumah kami. Rumah tetangga kami juga hancur dan mereka semua meninggal," ucap Nada.

Nada merupakan satu dari ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri dari Kota Gaza dan bagian utara lainnya dalam beberapa pekan terakhir setelah pasukan Israel memerintahkan warga untuk pindah ke selatan saat mereka melancarkan serangan militer untuk menggulingkan penguasa Hamas di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi di Gaza, hampir dua pertiga dari populasi wilayah tersebut, menurut PBB.

Israel sendiri telah bersumpah untuk "menghancurkan" Hamas sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober lalu.

Otoritas Israel menyebut korban tewas serangan Hamas mencapai 1.200 orang.

Ratusan ribu warga Palestina jatuh miskin

Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa, serangan Israel juga menyebabkan ratusan ribu warga Palestina jatuh miskin.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agresi yang telah berlangsung selama lebih dari 1 bulan itu akan memaksa ratusan ribu masyarakat Palestina masuk ke jurang kemiskinan.

Berdasarkan laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA), tingkat kemiskinan di Palestina telah melonjak 20 persen sejak Oktober lalu.

Pada saat bersamaan, produk domestik bruto (PDB) yang digunakan untuk menghitung perekonomian suatu negara menyusut 4,2 persen.

"Imbas ekonomi ini melampaui konflik Suriah dan Ukraina, atau perang Israel dengan Palestina sebelumnya," tulis laporan tersebut, dikutip dari AlJazeera, Jumat (17/11/2023).