Disukai Turis, Ini Makna Filosofis Tari Pendet Tari Tradisi Khas Bali

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Makna filososif tari pendet sejatinya adalah bentuk rasa syukur terhadap dewa atas segala karunia yang diberikan.

Makna filososif tari pendet sejatinya adalah bentuk rasa syukur terhadap dewa atas segala karunia yang diberikan.

Intisari-Online.com -Pulau Bali sangat identik dengan tari pendet.

Tari tradisi ini menjadi salah satu wajah Pulau Bali yang sering muncul baik di televisi, billboard, atau promosi-promosi yang lain.

Apa sebenarnya makna filosofis tari pendet, tari tradisi khas Bali ini?

Tapi sebelum tahu maknanya, baiknya kita tahu terlebih dulu apa itu tari pendet, gerakannya, dan hal-hal lain yang mengitarinya.

Seperti disebut di awal, tari pendet adalah tari tradisi populer yang berasal dari Provinsi Bali.

Tari Pendet sangat populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Bali, seperti juga Tari Barong dan Tari Kecak.

Tak heran jika pertunjukkan Tari Pendet kerap dicari wisatawan ketika tengah berkunjung ke Pulau Dewata.

Bahkan Malaysia sempat melakukan klaim sepihak terhadap Tari Pendet karena keunikan geraknya.

Sejarah Tari Pendet

Menurut laman Gramedia, tari pendet merupakan salah satu jenis tarian paling tua di Bali yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1950.

Awal mula kemunculan gerak tari adalah berupa tari sesembahan yang dilakukan ketika sembahyang di pura-pura.

Tujuan ditampilkannya tarian ini adalah sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya dewa ke bumi.

Gerak tari ini yang kemudian digubah oleh maestro seni tari Bali yaitu I Wayan Rindi menjaditari pendet.

Pakem geraktari pendet diambil dari gerakan tari asli yang dilakukan untuk persembahan, tanpa menghilangkan unsur keindahan, religi, dan sakral.

I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng dapat membuat geraktari pendet yang populer hingga saat ini.

Gerak Tari Pendet

Gerakan khas tari pendet menggunakan hampir seluruh bagian tubuh para penari.

Gerakan Tari Pendet kemudian dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:

1. Gerakan kaki (gegayalan)

Gerakan kaki (gegayalan) pada Tari Pendet terbagi menjadi gerak telapak kaki sama serong, gerakan berjalan atau ngembang, gerakan berjalan ke muka, gerakan berjalan cepat atau milpil, serta gerakan bergeser cepat atau nyeregseg.

2. Gerakan tangan

Gerakan tangan pada Tari Pendet terbagi menjadi gerakan haluan tangan berputar ke dalam atau luk nagastru dan gerakan haluan tangan atau luk nerudut.

3. Gerakan jari

Gerakan jari pada Tari Pendet terbagi menjadi gerakan dicakup atau nyakupbawa dan gerakan jari melambai atau ulap-ulap.

4. Gerakan badan

Gerakan badan pada Tari Pendet disebut leluwesan yang meliputi gerakan pada pangkal lengan atau ngejatpala.

5. Gerakan leher

Gerakan leher pada Tari Pendet disebut dedengkek yang terdiri dari gerakan leher yang menggeleng halus atau uluwangsung dan gerakan menggeleng keras dan tegas atau ngotag.

6. Gerakan mimik

Gerakan mimik wajah pada Tari Pendet disebut encah cerengu yang terdiri dari riang gembira atau luru dan wajah yang tersenyum atau kenjung manis.

7. Gerakan mata

Gerakan bola mata pada Tari Pendet terdiri dari dua jenis yaitu lirikan mata ke kanan dan kiri atau nyeledet dan lirikan mata yang berputar disebut ngiler.

Pola Lantai Tari Pendet

Pola lantai Tari Pendet terbagi menjadi tiga yaitu pola garis lengkung, pola garis lurus horizontal, dan pola garis lurus vertikal.

Masing-masing pola lantai dalam Tari Pendet memiliki makna atau filosofi tersendiri.

Pola garis lengkung pada Tari Pendet memiliki makna kerakyatan atau kebersamaan.

Pola garis lurus horizontal pada Tari Pendet memiliki makna hubungan antar manusia yang sejajar.

Pola garis lurus vertikal pada Tari Pendet memiliki makna hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Properti Tari Pendet

Tari Pendet juga menggunakan properti khusus seperti busana, aksesoris, dan alat musik pengiring.

Busana yang dikenakan penari Pendet adalah busana tradisional khas Bali dengan atasan berbentuk kemben, tapih dari kain yang menutupi pinggang hingga mata kaki, selendang, sabuk stagen, dan sabuk prade.

Pada bagian kepala, rambut penari diikat dengan pusung gonjer kemudian di hias dengan bunga jepun, bunga kamboja, bunga mawar dan cempaka.

Untuk aksesori yang dikenakan penari pendet adalah gelang, kalung, serta anting-anting.

Adapun properti lain yang digunakan adalah bokor atau nampan cekung yang diisi bunga berwarna-warni serta janur kuning.

Iringan Tari Pendet

Seperti tari tradisional Bali lainnya, Tari Pendet juga menggunakan iringan tabuhan gamelan atau gong kebyar.

Iringan ini akan mengatur tempo gerakan penari, di mana ritme gerakan cepat dan lambat akan disesuaikan dengan tabuhannya.

Makna Tari Pendet

Makna Tari Pendet sejatinya adalah bentuk rasa syukur terhadap dewa atas segala karunia yang diberikan.

Selain itu sebagai tari sesembahan, mak gerak tarinya juga mengandung unsur penghormatan terhadap Dewa.

Seiring bergesernya fungsi Tari Pendet menjadi tari pertunjukkan, gerak tarinya bermakna rasa gembira dalam menyambut tamu.

Hal ini disimbolkan dalam gerak memberikan bunga dan janur dengan meletakkannya di depan para tamu.

Artikel Terkait