Find Us On Social Media :

Sejarah Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Sebagai Bagian Dari Tradisi Berpikir Ilmiah KH Ahmad Dahlan

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 11 November 2023 | 12:17 WIB

Sejarah pendidikan Muhammadiyah tak lepas dari tradisi keilmuan pendirinya, KH Ahmad Dahlan, yang panjang. Dia bahkan menuntut ilmu sampai Tanah Arab.

Sejarah pendidikan Muhammadiyah tak lepas dari tradisi keilmuan pendirinya, KH Ahmad Dahlan, yang panjang. Dia bahkan menuntut ilmu sampai Tanah Arab.

Intisari-Online.com - Muhammadiyah identik dengan tradisi berpikir yang ilmiah.

Hal ini terwujud dalam banyaknya lembaga pendidikan yang didirikan oleh organisasi Islam yang lahir pada 18 November 1912 ini.

Tak hanya itu, mengutip Kompas.com, berdirinya Muhammadiyah juga bermula dari gerakan pendidikan yang dirintis oleh pendirinya, KH Ahmad Dahlan.

Salah satu peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan Indonesia adalah mendirikan lembaga pendidikan yang berpegang pada nilai-nilai Islam.

Saat ini, lembaga pendidikan Muhammadiyah, baik dalam bentuk sekolah, maupun madrasah dan pesantren, telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah telah mencapai 3.334 sekolah dalam berbagai jenjang.

Sejarah lembaga pendidikan Muhammadiyah

Dilansir laman Majelis DIKDASMEN PP Muhammadiyah, tonggak awal berdirinya lembaga pendidikan Muhammadiyah dihitung sejak KH Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI) pada 1 Desember 1911.

MIDI adalah sekolah pertama yang didirikan oleh Muhammadiyah, yang menggabungkan sistem pendidikan Barat-Belanda dengan pendidikan Islam.

Alasan Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan bermula dari keinginan KH Ahmad Dahlan untuk mengamalkan ilmu agama Islam yang ia peroleh dari banyak gurunya.

Tujuannya, untuk memajukan kehidupan kaum pribumi yang masih terjajah.