Find Us On Social Media :

Berawal Menjadi Seorang Pedagang Sosok Ini Menjadi Penguasa Gowa dan Menantang Belanda

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 November 2023 | 17:15 WIB

Ilustrasi - Sultan Malikussaid merupakan ayah dari Sultan Hasanuddin.

Salah satu peristiwa penting dalam hidup Sultan Malikussaid adalah masuknya Islam ke Kerajaan Gowa.

Sebelumnya, ia dan rakyatnya menganut agama animisme dan Hindu-Buddha.

Pada tahun 1605, ia bertemu dengan seorang ulama bernama Datuk Ri Bandang, yang datang dari Aceh.

Datuk Ri Bandang berhasil meyakinkan Sultan Malikussaid untuk memeluk Islam dengan cara menunjukkan keajaiban dan kebenaran agama Islam.

Sultan Malikussaid kemudian mengucapkan syahadat dan mengganti namanya menjadi Sultan Malikussaid.

Sultan Malikussaid tidak hanya memeluk Islam untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk rakyatnya.

Ia mengeluarkan perintah agar seluruh rakyat Gowa mengikuti agama Islam.

Kemudian juga membangun masjid-masjid di seluruh wilayahnya, termasuk Masjid Bontoala, yang merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan.

Ia juga mengirimkan utusan ke Mekkah untuk menjalin hubungan dengan dunia Islam.

Dengan demikian, Sultan Malikussaid berjasa besar dalam menyebarkan Islam di wilayah timur Indonesia.

Sultan Malikussaid wafat pada tahun 1639 dan dimakamkan di Makam Katangka, yang terletak di dekat Masjid Bontoala.

Baca Juga: Lahir Dan Berjuang Untuk Aceh, Kenapa Sosok Cut Nyak Dien Dimakamkan Di Sumedang?

Ia digantikan oleh putranya, Sultan Hasanuddin, yang juga dikenal sebagai pahlawan perang melawan Belanda.

Sultan Malikussaid meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Kerajaan Gowa dan bangsa Indonesia.

Ia dihormati sebagai salah satu raja terbaik dan terbesar dalam sejarah Nusantara.