Find Us On Social Media :

Penjelasan Peranan Al-Fatih dalam Peristiwa Penaklukan Konstantinopel

By Ade S, Jumat, 27 Oktober 2023 | 09:03 WIB

Sultan Muhammad Al Fatih atau Mehmed II dalam lukisan yang dibuat Gentile Bellini pada 1480. Artikel ini akan menjelaskan peranan Al-Fatih dalam peristiwa penaklukan Konstantinopel yang terjadi pada tahun 1453 Masehi.

Intisari-Online.com - Konstantinopel adalah kota yang sangat berpengaruh di dunia pada zaman pertengahan dan menjadi pusat kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium.

Namun, pada tahun 1453 Masehi, kota ini jatuh ke tangan pasukan Utsmani yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al-Fatih.

Artikel ini akan menjelaskan peranan Al-Fatih dalam peristiwa penaklukan Konstantinopel yang mengubah sejarah dunia.

Anda akan mengetahui alasan-alasan, strategi-strategi, dan dampak-dampak dari penaklukan ini.

Anda juga akan mengetahui bagaimana Al-Fatih menunjukkan kekuatan dan pengaruh Islam di dunia Internasional dengan menjadikan Konstantinopel sebagai ibukota baru dari Kekhalifahan Utsmani.

Latar Belakang dan jalannya penaklukan Konstantinopel 

Salah satu peristiwa paling bersejarah yang terjadi di Konstantinopel adalah penaklukannya oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453 Masehi.

Al-Fatih memiliki beberapa alasan kuat untuk merebut kota ini dari tangan Bizantium. Alasan-alasan tersebut antara lain:

1) Dinasti Utsmani ingin mengendalikan perdagangan internasional dunia yang melintasi kawasan Konstantinopel

2) Muhammad Al-Fatih ingin menghancurkan dominasi Bizantium di Timur Tengah dan memperluas wilayah kekuasaan Utsmani

Baca Juga: Keterkaitan Jatuhnya Konstantinopel 1453 dengan Perjumpaan Bangsa Indonesia dengan Bangsa Eropa dalam Jalur Rempah