Penulis
Intisari-online.com -Pada Minggu, 22 Oktober 2023, Prabowo Subianto resmi mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presidenyang akan mendampinginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun anehnya, Gibran sendiri justru tidak hadirdi kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, tempat pengumuman tersebut dideklarasikan.
Ketidakhadiran Gibran dipertanyakan beberapa pihak.
Salah satunya adalah pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
Jamiluddin menilai ketidakhadiran Gibran itu tentu tidak masuk akal. Apalagi, kata dia, karena alasannya Gibran ada rapat APBD di Solo.
"Alasan itu tentu tidak masuk akal, karena deklarasi cawapres itu pada Minggu malam. Pada saat itu tentu tidak ada rapat APBD karena hari libur," ujar Jamiluddin saat dimintai konfirmasi oleh Kompas, Senin (23/10/2023).
Menurut Jamiluddin, jika akan ada rapat, maka kemungkinan akan dilaksanakan pada hari Senin, atau hari ini. Karena itu, Jamiluddin menilai, Gibran seharusnya masih punya waktu untuk menghadiri deklarasinya sebagai cawapres.
"Sebab, waktu tempuh Jakarta-Solo via darat hanya sekitar 6 jam, sehingga masih bisa dikejar untuk menghadiri rapat APBD pada Senin pagi. Gibran bisa juga naik pesawat pertama pada pagi hari dari Jakarta-Solo," tuturnya.
Untuk itu, Jamiluddin menduga ada yang aneh perihal ketidakhadiran Gibran saat deklarasi cawapres Prabowo. Padahal, semua ketua umum partai pengusung Prabowo hadir langsung saat deklarasi tersebut. "Kesannya, Gibran seperti tidak menghargai kehadiran ketua umum partai yang mengusungnya menjadi cawapres. Gibran seolah menyepelekan para ketua umum partai pengusung. Hal itu tentu menjadi catatan kurang baik terhadap sosok Gibran yang kerap dikesankan santun," jelas Jamiluddin.
Meski demikian, Jamiluddin turut menduga, bisa saja ketidakhadiran Gibran ini disengaja untuk memberi kesan bahwa dia tidak ambisius menjadi cawapres. Gibran disebut mau menjadi cawapres karena semata diminta oleh partai politik, khususnya dari partai pengusungnya.
"Kesan itu bisa saja sengaja ingin dibentuk untuk meng-counter bahwa Gibran sosok ambisi menjadi cawapres. Kesan yang sama juga ingin dihilangkan, khususnya Joko Widodo, ayahnya tercinta," katanya. "Jadi, kesan yang ingin dibentuk, Gibran dan ayahandanya tidak punya ambisi apa pun terkait posisi cawapres. Semua itu hanya keinginan para ketua umum partai pengusung," imbuh Jamiluddin.
Penjelasan Prabowo
Pada sisi lain, Prabowo Subianto sendiri memaklumi ketidakhadiran Gibran.
Menurut Prabowo, Gibran berhalangan hadir karena sedang ada rapat terkait pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo.
Sebagai kepala daerah, Gibran tentu memiliki tanggung jawab untuk mengurus pemerintahan dan pembangunan di kota yang dipimpinnya.
Selain itu, Prabowo Subianto juga menjelaskan bahwa sesi rapat yang mengawali deklarasi hanya diperuntukkan kepada ketua umum dan sekretaris jenderal partai anggota Koalisi Indonesia Maju.
Oleh karena itu, Gibran Rakabuming Raka tidak perlu hadir dalam rapat tersebut. Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan Gibran Rakabuming Raka sebelum mengumumkan nama cawapresnya.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, sebagai hari terakhir pendaftaran bakal capres dan cawapres.
Diharapkan, keduanya bisa hadir bersama-sama saat mendaftar ke KPU dan menunjukkan kekompakan mereka sebagai pasangan capres dan cawapres.
Gibran Rakabuming Raka merupakan cawapres termuda dalam sejarah Pilpres Indonesia. Saat ini, usianya baru 33 tahun.
Baca Juga: Ramalan Jawa Ungkap Kelebihan dan Kelemahan Prabowo-Gibran sebagai Pasangan Capres-Cawapres