Kronologi Bentrokan Simpatisan PDIP dan GPK Di Muntilan Magelang, Bermula Dari Gesekan Di Mungkid

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Massa dari simpatisan PDI Perjuangan dan simpatisan GPK saling bentrok di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10). Berujung pembakaran motor.

Massa dari simpatisan PDI Perjuangan dan simpatisan GPK saling bentrok di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10). Berujung pembakaran motor.

Intisari-Online.com -Bentrokan yang berujung pembakaran kendaraan bermotor terjadi Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10).

Menurut keterangan polisi, bentrokan terjadi diduga antara simpatisan PDI Perjuangan dan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK).

Sejumlah video yang memperlihatkan situasi terkini di Muntilan ketika tawuran berlangsung beredar di media sosial X atau Twitter.

Akibat peristiwa tersebut, sempat menyebabkan kemacetan di jalan Magelang-Yogyakarta.

Penjelasan Polda Jateng

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan terjadinya bentrokan itu.

Stefanus mengatakan, bentrok tersebut diduga melibatkan kelompok BSM dan Brigodo Wirodigdo yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta dengan GPK Militan bersama Ketua Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Anang Imamudi.

"Minggu, 15 Oktober 2023 telah terjadi gesekan," ujar Stefanus kepada Kompas.com, Minggu.

Pihaknya menjelaskan, bentrok yang pecah di Muntilan diawali dari gesekan di daerah Batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang sekitar pukul 15.20 WIB.

Pada saat itu, massa dari BSM pulang ke arah Yogyakarta.

Namun, sesampainya di Batikan Pabelan, terjadi gesekan dengan massa dari GPK Militan.

"Dari GPK Militan ada yang luka terkena lemparan batu. Korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan Mungkid, kemudian laskar BSM Jogja melanjutkan perjalanan," jelas Stefanus.

Setelah itu, massa dari BSM yang tiba di depan kantor DPC PDI-P Prumpung Muntilan diadang oleh oknum GPK Militan.

Kedua belah pihak terlibat aksi lempar batu yang menyebabkan satu sepeda motor milik BSM rusak.

"Kemudian laskar BSM Jogja melanjutkan perjalanan," ujar Stefanus.

GPK Militan dan Anang Imamudin beserta anggotanya mengadang BSM karena tidak terima dengan gesekan di Batikan Pabelan.

"Kemudian (GPK Militan) berusaha memblokade jalan pemuda untuk menghadang laskar PDI-P Jogja," imbuh Stefanus.

Setelah itu, terjadi adu mulut antara Anang Imamudin dengan anggota Laskar Brigodo Wirodigdo Yogyakarta.

"Langsung timbul saling lempar batu antara kedua belah pihak di jalan pemuda tepatnya di depan toko oleh-oleh tape ketan," imbuh Stefanus.

Stefanus mengatakan, situasi di Muntilan sudah terkendali selepas tawuran antara BSM dan GPK Militan terjadi.

Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba mengatakan, personel TNI/Polri sudah terjun ke lokasi tawuran untuk mengendalikan situasi.

Dia bilang, Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono juga turun langsung melerai massa.

Saat ini, Polresta Magelang masih berfokus pada evakuasi warga di Jalan Pemuda.

"Tim gabungan dari TNI/Polri hadir lengkap. Sehingga saat ini situasi di lokasi sudah terkendali," ujar Rifeld ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

"Para pihak yang bertikai sudah ada perwakilan untuk melaksanakan mediasi," jelasnya.

Artikel Terkait