Inilah Penjelasan Dan Arti Sejarah Bersifat Sinkronis Dan Sinkronis

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Dalam mengungkapkan sebuah peristiwa, sejarah punya dua sifat: sinkronis dan diakronis. Keduanya saling melengkapi.

Dalam mengungkapkan sebuah peristiwa, sejarah punya dua sifat: sinkronis dan diakronis. Keduanya saling melengkapi.

Intisari-Online.com -Dalam caranya bercerita dan mengungkap sebuah peristiwa, sejarah punya dua sifat: sinkronis dan diakronis.

Lalu apa arti sejarah bersifat sinkronis?

Lalu apa pula sejarah bersifat diakronis?

Sinkronis

Pemikiran sejarah yang menekankan struktur disebut sinkronik atau sinkronis.

Istilah sinkronik berasal dari bahasa Yunani, syn yang artinya dengan dan khronos yang berarti waktu atau masa.

Sehingga sinkronik berarti segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa.

Dalam buku Pengatar Ilmu Sejarah (2005) karya Kuntowijoyo, sejarah bersifat sinkronik adalah mempelajari peristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada kurun waktu yang terbatas.

Ketika ilmu sejarah bersentuhan dengan aspek ilmu sosial, maka sejarah menjadi ilmu yang sinkronis.

Sejarah bersifat sinkronik cenderung mampu mengungkapkan sebuah peristiwa masa lampau secara holistis (menyeluruh).

Sejarah sinkronik bertujuan untuk mengungkapkan peristiwa masa lampau secara menyeluruh dalam dimensi ruang, namun terbatas dalam waktu.

Sejarah sinkronik biasanya menggunakan pendekatan multidimensional untuk menguraikan seluruh aspek yang terkandung dalam peristiwa sejarah.

Ciri-ciri

Dalam buku Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (2014) karya Sartono Kartodirdjo, ciri-ciri sejarah bersifat sinkronik adalah:

- Peristiwa sejarah berfokus untuk mengamati kehidupan sosial secara meluas dalam dimensi ruang.

- Menggunakan pendekatan multidimensional Menguraikan peristiwa masa lampau dengan analisis yang mendalam.

- Memandang peristiwa sejarah adalah sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.

- Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial lain seperti geografi, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi dan lainnya.

Contoh

Contoh dari sejarah bersifat sinkronik adalah rekonstruksi peristiwa pemberontakan petani Banten pada tahun 1888 oleh Sartono Kartodirdjo.

Dalam penelitiannya, Sartono Kartodirdjo mengusut berbagai aspek yang berpengaruh terhadap munculnya pemberontakan petani Banten pada tahun 1888.

Satono Kartodirdjo juga menghubungkan antara aspek sosial, agama, politik dan pemerintahan untuk menjelaskan bagaimana peristiwa pemberontakan petani Banten berlangsung.

Diakronis

Secara etimologi, diakronik atau diakronis berasal dari bahasa Latin, dia, yang berarti melintas, melampaui, dan chronicus, yang berarti waktu.

Maksud diakronis adalah memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang atau dengan kata lain disebut dengan berpikir secara kronologis atau berurutan.

Kronologis adalah catatan kejadian yang berurutan sesuai dengan waktu dan urutan kejadiannya.

Kronologi dalam sebuah peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan waktu secara tepat.

Selain itu, kronologi juga membantu membandingkan kejadian sejarah dalam waktu sama di tempat berbeda.

Alasan sejarah bersifat diakronis karena berfokus pada proses, yakni sejarah akan membahas tentang sebuah peristiwa tertentu yang terjadi di suatu tempat sesuai urutan kejadiannya.

Contoh peristiwa sejarah yang bersifat diakronis adalah Peristiwa Pangeran Diponegoro 1825-1830.

Ciri-ciri

- Kronologis.

- Berfokus pada proses.

- Ada konsep perbandingan.

- Cakupan pengamatan dan pembahasan lebih luas.

Artikel Terkait