Penulis
Intisari-Online.com -Upaya pengurangan emisi karbon bisa dilakukan melalui prediksi dalam penggunaan energi. Hal ini dikatakan oleh Firmansyah Rahim,Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam Forum Komunikasi Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Kepariwisataan di Jakarta, Senin (17/3/2014)."Jika kita tidak menggunakan energi yang besar, kira-kira berapa pengurangan emisi karbon yang tercapai," ujarnya.(Baca juga: Saatnya Solo Travelling!)
Industri pariwisata dunia merupakan sektor yang bisa berperan langsung dalam mengurangi emisi karbondioksida (CO2) hingga 5 persen. Karenanya,pelaku industri pariwisata bisa terlibat langsung dalam upaya pengurangan emisi karbon."Yang paling penting ramah energi, menggunakan makanan lokal, limbahnya diolah, dan bisa juga dengan menerapkan konsepgreen buildinguntuk jangka panjang," tutur Amanda Katili Niode,Koordinator Divisi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Dewan Nasional Perubahan Iklim.(Baca juga: 10 Travel Disease yang Patut Diwaspadai)
Sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyampaikan, pembangunan pariwisata berkelanjutan akan lebih menguntungkan secara ekonomi. Walaupun baru terasa dalam jangka panjang."Sebagai contoh, hotel yang menggunakan konsepeco green. Biayanya memang lebih mahal di awal, namun secara jangka panjang biaya operasionalnya akan lebih murah," tuturnya. (Nicky Aulia Widadio/ Kompas)