Ramalan Joyoboyo dan Ronggowarsito, Sebut Indonesia Akan Dipimpin oleh Presiden dari Jawa Tengah

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Calon Presiden 2024.

Intisari-online.com - Ramalan adalah salah satu bentuk tradisi lisan yang dilestarikan oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu.

Ramalan biasanya berisi tentang perkiraan atau prediksi mengenai masa depan, baik yang bersifat umum maupun khusus.

Ramalan juga sering dihubungkan dengan tokoh-tokoh sejarah, mitos, atau legenda yang dianggap memiliki kekuatan gaib atau ilmu tinggi.

Salah satu tokoh yang terkenal dengan ramalannya adalah Sri Aji Joyoboyo, raja Kerajaan Kadiri yang hidup pada abad ke-12 Masehi.

Joyoboyo dikenal sebagai ahli nujum yang mampu melihat masa depan dengan bantuan ilmu falak dan astrologi.

Ramalan Joyoboyo banyak membahas tentang nasib bangsa Indonesia, terutama mengenai pergantian zaman, pemerintahan, dan pemimpin.

Ramalan Joyoboyo yang paling populer adalah tentang munculnya Satrio Piningit, seorang tokoh yang akan memimpin Indonesia pada zaman keemasan.

Satrio Piningit digambarkan sebagai sosok yang berwibawa, bijaksana, adil, dan berjiwa ksatria.

Ia akan mampu menyatukan seluruh Nusantara dan membawa kemakmuran bagi rakyatnya.

Namun, sebelum Satrio Piningit muncul, Indonesia harus melewati zaman kegelapan yang penuh dengan kesulitan, kemiskinan, kejahatan, dan kekacauan.

Salah satu bait ramalan Joyoboyo yang menyebutkan tentang Satrio Piningit adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Inilah Sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S) Lengkap, Dari Kronologi Hingga Tokoh Yang Gugur

Wong wadon lanang bakal gawe negara

Negara tanah Jawi tan kena pengaruh

Wong cilik bakal sugih

Wong ala bakal lungsur

Wong becik bakal unggul

Artinya:

Laki-laki dan perempuan akan membuat negara

Negara tanah Jawa tidak terpengaruh

Orang kecil akan kayaOrang jahat akan lenyap

Orang baik akan unggul

Bait ini menunjukkan bahwa Satrio Piningit akan berasal dari tanah Jawa dan akan membangun negara yang mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.

Orang-orang yang berbudi luhur akan mendapatkan penghargaan, sedangkan orang-orang yang berbuat jahat akan mendapatkan hukuman.

Selain Joyoboyo, ada juga tokoh lain yang dikenal sebagai ahli nujum dan pujangga keraton, yaitu Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Ronggowarsito hidup pada abad ke-19 Masehi dan merupakan murid ideologis Joyoboyo. Ia juga banyak menulis ramalan-ramalan yang berkaitan dengan masa depan Indonesia.

Salah satu ramalan Ronggowarsito yang terkenal adalah tentang jaman Kalabendu.

Jaman Kalabendu adalah zaman penuh kesengsaraan yang ditandai dengan bencana alam, peperangan, penindasan, korupsi, fitnah, dan kemerosotan moral.

Jaman Kalabendu juga disebut sebagai zaman edan atau zaman gila.

Salah satu bait ramalan Ronggowarsito yang menyebutkan tentang jaman Kalabendu adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Prediksi dan Ramalan Presiden 2024, Bagaimana Angka-Angka Menentukan Hasil Pemilihan?

Jaman edan ora ana wewatese

Sing jujur kojur sing culika mulya

Sing becik ditampa sing ala ditampaSing ngerti ditutupi sing ora ngerti dibabar

Artinya:

Zaman gila tidak ada batasnyaYang jujur dicurangi yang culas dimuliakanYang baik ditolak yang jahat diterimaYang tahu ditutupi yang tidak tahu dibuka

Bait ini menunjukkan bahwa jaman Kalabendu adalah zaman yang tidak ada kebenaran dan keadilan. Orang-orang yang berbuat baik akan mendapatkan perlakuan buruk, sedangkan orang-orang yang berbuat jahat akan mendapatkan perlakuan baik.

Orang-orang yang berilmu akan disembunyikan, sedangkan orang-orang yang bodoh akan dipamerkan.

Namun, ramalan Ronggowarsito juga memberikan harapan bahwa setelah jaman Kalabendu berakhir, akan muncul seorang pemimpin yang akan membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Pemimpin ini digambarkan sebagai sosok yang bersenjata dzikir, yaitu senjata yang berasal dari hati yang bersih dan pikiran yang tajam.

Pemimpin ini juga disebut sebagai Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, yaitu seorang keturunan raja-raja Jawa yang memiliki darah biru.

Salah satu bait ramalan Ronggowarsito yang menyebutkan tentang Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Prediksi dan Ramalan Presiden 2024, Bagaimana Angka-Angka Menentukan Hasil Pemilihan?

Satrio Kinunjoro Murwo KuncoroWong agung kang bakal ngungguli tanah JawiWong kang senjata dzikireWong kang ngerti hakikiWong kang ngerti hakikat kawruhing jiwa

Artinya:

Satrio Kinunjoro Murwo KuncoroOrang agung yang akan memimpin tanah JawaOrang yang bersenjata dzikir

Orang yang tahu hakikiOrang yang tahu hakikat pengetahuan jiwa

Bait ini menunjukkan bahwa Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro adalah orang yang memiliki kualitas luar biasa sebagai pemimpin.

Ia memiliki senjata dzikir, yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri dan menghubungkan diri dengan Tuhan.

Ia juga memiliki pengetahuan hakiki, yaitu pengetahuan tentang esensi segala sesuatu.

Ia juga memiliki pengetahuan jiwa, yaitu pengetahuan tentang diri sendiri dan orang lain.

Dari ramalan-ramalan Joyoboyo dan Ronggowarsito, dapat dilihat bahwa ada kesamaan dalam menggambarkan sosok pemimpin ideal bagi Indonesia.

Baik Satrio Piningit maupun Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro digambarkan sebagai orang yang berasal dari tanah Jawa, khususnya Jawa Tengah.

Baca Juga: Sah, Presiden Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, Benarkah Yang Pertama Di Asia Tenggara?

Hal ini mungkin berkaitan dengan sejarah bahwa Jawa Tengah adalah pusat peradaban dan kebudayaan Jawa sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno seperti Mataram Kuno, Singhasari, Majapahit, hingga Mataram Islam.

Selain itu, baik Satrio Piningit maupun Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro digambarkan sebagai orang yang memiliki kualitas spiritual, intelektual, dan moral yang tinggi.

Hal ini mungkin berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa, seperti kesetiaan, kejujuran, keadilan, kesopanan, kerendahan hati, dan kearifan.

Apakah ramalan-ramalan Joyoboyo dan Ronggowarsito benar-benar akan terwujud?

Apakah Indonesia akan dipimpin oleh presiden dari Jawa Tengah?

Apakah presiden tersebut akan membawa Indonesia ke zaman keemasan?

Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Namun, sebagai bangsa yang besar dan beragam, kita harus tetap bersatu dan berusaha untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan generasi mendatang.

Artikel Terkait