Penulis
Intisari-online.com - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim panas dan lembab sepanjang tahun.
Namun, belakangan ini, banyak masyarakat yang merasakan cuaca panas yang tidak biasa dan terik.
Apa penyebab cuaca panas di Indonesia?
Apakah Indonesia termasuk dalam fenomena gelombang panas yang melanda beberapa wilayah di Asia?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca panas di Indonesia adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
BMKG juga menyebutkan bahwa ada lima penyebab cuaca panas di Indonesia, yaitu:
1. Adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa di seluruh wilayah Asia, termasuk Indonesia.
2. Adanya gerak semu matahari yang terjadi setiap tahun yang menambah lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina dan Asia Timur pada tahun 2023.
3. Adanya tren pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan gelombang panas semakin sering terjadi.
4. Adanya dominasi monsun Australia, di mana Indonesia memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Ini Dia Rahasia BMKG Membuat Hujan Buatan di Jakarta dengan Teknologi Modifikasi Cuaca
5. Adanya intensitas maksimum radiasi matahari pada konisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.
Dengan demikian, Indonesia tidak terkena fenomena gelombang panas, karena suhu panas di Indonesia termasuk kategori biasa dan bisa terjadi berulang.
Sementara itu, salah satu faktor gelombang panas adalah suhu maksimum harian di suatu wilayah yang melebihi ambang batas statistik, misalnya lima derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.
Selain itu, fenomena gelombang panas juga dapat terjadi selama lima hari berturut-turut atau lebih¹.
Meskipun demikian, cuaca panas di Indonesia tetap harus diwaspadai karena dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
Beberapa dampak cuaca panas di Indonesia antara lain adalah dehidrasi, stroke, kebakaran hutan, kekeringan, dan gagal panen.
Untuk menghadapi cuaca panas di Indonesia, BMKG memberikan beberapa tips bagi masyarakat, seperti:
- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. Jangan menunggu haus. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
Baca Juga: Heboh BRIN Vs BMKG: Ternyata Ini Cara Membuat Ramalan Cuaca
- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.
Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.
Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
- Hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan pada siang hari.
Jika harus keluar rumah, gunakan tabir surya atau sunblock untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
- Konsumsi makanan bergizi dan seimbang.
Perbanyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C dan antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
Buang sampah pada tempatnya.
Hindari membakar sampah atau bahan lain yang dapat menimbulkan polusi udara.
Demikian penjelasan BMKG tentang penyebab cuaca panas di Indonesia dan cara mengatasinya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga kesehatan dan lingkungan di tengah cuaca panas.