Penulis
Intisari-online.com - Angkatan Kelima adalah istilah yang digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bertujuan untuk menyebut usulan pembentukan unsur pertahanan baru di Indonesia yang terdiri dari buruh, tani, dan pemuda yang bersenjata.
Gagasan ini pertama kali dikemukakan oleh DN Aidit, ketua umum PKI, pada tahun 1963 dalam pidatonya di depan Kongres Buruh Seluruh Indonesia (KBSI).
Tujuan utama dari Angkatan Kelima adalah untuk menghadapi ancaman dari luar, khususnya dari Malaysia yang saat itu sedang berkonfrontasi dengan Indonesia.
Angkatan Kelima juga dimaksudkan untuk mengimbangi kekuatan Angkatan Darat (AD) yang didominasi oleh jenderal-jenderal anti-komunis.
PKI berharap dengan adanya Angkatan Kelima, mereka bisa memperkuat posisi mereka dalam pemerintahan dan mewujudkan cita-cita nasakomisasi ABRI.
Namun, gagasan Angkatan Kelima mendapat penolakan keras dari AD dan sebagian besar elemen bangsa.
Mereka menganggap Angkatan Kelima sebagai upaya PKI untuk merebut kekuasaan dengan cara revolusioner.
Mereka juga khawatir bahwa Angkatan Kelima akan menjadi alat intervensi China yang saat itu sedang berada di bawah pengaruh Maoisme.
Bahkan, beberapa sumber mengklaim bahwa China telah menjanjikan bantuan senjata dan pelatihan militer untuk Angkatan Kelima.
Gagasan Angkatan Kelima akhirnya menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya Gerakan 30 September 1965 yang menewaskan enam jenderal AD dan mencoba menggulingkan Presiden Soekarno.
Baca Juga: Inilah Sosok Pemeran Soekarno di Film G30S yang Bikin Pembantu Istana Bogor Melongo
Gerakan ini gagal dan memicu pembantaian massal terhadap anggota dan simpatisan PKI oleh AD dan kelompok-kelompok anti-komunis.
Akibatnya, PKI dibubarkan dan dilarang beraktivitas di Indonesia.
Sementara itu, DN Aidit berhasil melarikan diri ke Jawa Tengah, tetapi kemudian ditangkap dan dibunuh oleh pasukan AD pada November 1965.
Angkatan Kelima adalah salah satu contoh dari ambisi politik PKI yang berujung pada tragedi nasional.
Gagasan ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh ideologi komunis di kalangan pemimpin PKI, terutama DN Aidit.
Gagasan ini juga mencerminkan ketegangan dan konflik antara PKI dengan AD dan negara-negara Barat yang saat itu sedang berada di tengah Perang Dingin.
Dengan demikian, Angkatan Kelima adalah sebuah fenomena sejarah dan politik yang layak untuk dikaji lebih lanjut.