Find Us On Social Media :

Brigjen Sukendro, Lolos Jadi Target G30S Tapi Disingkirkan Soeharto Karena Akui Adanya Dewan Jenderal

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 26 September 2023 | 13:17 WIB

Brigjen Sukendro sempat menjadi salah satu daftar culik saat peristiwa Gerakan 30 September 1965. Tapi namanya dicoret karena ditugaskan Bung Karno ke Peking.

Brigjen Sukendro sempat menjadi salah satu daftar culik saat peristiwa Gerakan 30 September 1965. Tapi namanya dicoret karena ditugaskan Bung Karno ke Peking.

Intisari-Online.com - Brigjen Sukendro sejatinya adalah salah satu jenderal yang hendak diculik oleh Gerakan 30 September 1965.

Tapi karena satu dan lain hal, nama pria asal Banyumas, Jawa Tengah, itu akhirnya dicoret dari daftar.

Ironisnya, di akhir hayatnya sosok yang pernah jadi orang kepercayaan AH Nasution itu justru disingkirkan oleh Soeharto.

Bagaimana kisah Brigjen Sukendro?

Seperti disebut sebelumnya, Brigjen Ahmad Sukendro turut menjadi target yang akan diculik oleh Gerakan 30 September.

Tapi ketika itu Sukendro sedang ditugaskan negara, dalam hal ini Presiden Sukarno, untuk pergi ke Peking, jadi namanya dicoret.

Dalam pertemuan terakhir operasi penculikan Dewan Jenderal di rumah Sjam Kamaruzzaman, di Salemba Tengah, pada Hari-H, 30 September 1965, ternyata ditaklimatkan nama delapan jenderal yang akan dijemput.

Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Soewondo Parman, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Brigjen Soetojo Siswomihardjo, dan Brigjen Ahmad Sukendro.

Tapi belakangan, nama Sukendro dicoret.

Achmad Sukendro dilahirkan di Banyumas tahun 1923.

Seperti banyak anak muda seusianya, di zaman Jepang, ia memilih mendaftar menjadi anggota PETA.