Penulis
Pemilik rumah benar-benar tidak tahu jika rumahnya dijadikan tempat lokasi syuting film dewasa. Dia merasa tertipu.
Intisari-Online.com -Barangkali K tidak pernah menyangka bahwa rumahnya yang dia kontrakkan seterkenal sekarang.
Bagaimana tidak, rumah itu baru saja digerebek polisi karena digunakan sebagai Rumah Produksi (PH) dan syuting film dewasa.
Rumah itu berada di Jalan Aup Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dikutip dari Kompas.com, K benar-benar tak percaya jika rumahnya itu dipakai untuk syuting film "seperti itu".
Lebih dari itu, K juga merasa dibohongi oleh Irwansyah, penyewa rumah itu.
"Saya sangat kecewa karena saya sudah memberikan harga yang cukup murah supaya dia bisa tinggal di sini," kata K kepada wartawan di lokasi, Rabu (13/9/2023).
Menurut K,Irwansyah mulanya menyewa rumah dua lantai itu untuk keperluan tempat tinggal.
Rumah itu disewa pada awal tahun 2023 dengan jangka waktu satu tahun.
"Dia sewa baik-baik. Katanya untuk tempat tinggal," ujar K.
Namun, tak berselang lama setelah resmi menyewa rumah, Irwansyah disebut meminta izin kepada dirinya untuk menggunakan area rumah sebagai lokasi syuting.
Irwansyah saat itu mengaku ingin mengambil gambar di rumah K untuk keperluan film layar lebar.
"Dia kayak sutradara gitu ngakunya. Nah, itu genrenya horor tuh kata dia," tutur K.
Sebagai informasi, rumah milik K yang dijadikan sebagai tempat produksi film dewasa terletak di kawasan cukup elite.
Pantauan Kompas.com, rumah dua tingkat berpagar putih itu terletak di persis di samping kuburan dan berada di antara rumah-rumah besar yang terletak di Kelurahan Jati Padang.
Luas tanahnya ditaksir mencapai 500 meter persegi.
Penyewa rumah bernama Irwansyah merupakan sutradara sekaligus produser yang ditangkap polisi dalam kasus pembuatan film dewasa.
Dia merupakan satu dari lima tersangka yang diciduk aparat kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek rumah produksi film dewasa yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Penggerebekan dilakukan pada 17 Juli 2023.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah menangkap lima orang berinisial I (Irwansyah), JAAS, AIS, AT, dan SE.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pembuatan film dewasa dilakukan di tiga lokasi berbeda.
Dua rumah produksi diketahui berada di bilangan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan sisanya berada di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ade Safri mengatakan, pengungkapan ini bermula saat Tim Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menemukan adanya situs video streaming berlangganan.
Situs itu berisi konten film dewasa dengan durasi 60-90 menit.
"Berdasarkan penyelidikan merupakan situs video streaming beranggapan dan berbayar, yang menyediakan beberapa konten video dengan durasi antara satu jam sampai satu setengah jam," kata dia saat jumpa pers, Senin (11/9/2023).
"Kemudian didapatkan fakta-fakta bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana tersebut," tutup dia.
Kita tahu, Polda Metro Jaya membongkar sindikat yang memproduksi film dewasa di Jakarta Selatan.
Pengungkapan itu dilakukan pada 17 Juli 2023 berdasarkan laporan polisi model A nomor LP/A/54/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap para tersangka, polisi mengungkapkan pembuatan film dewasa dilakukan di tiga lokasi berbeda.
Dua studio mereka berada di bilangan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan sisanya berada di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com pada Selasa (14/9/2023), salah satu rumah produksi film dewasa terletak di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Rumah Produksi bernama Karya Bintang Studio itu berada di sebuah ruko yang terletak persis di pinggir jalan besar.
Ruko kecil bertingkat dua tersebut memiliki corak yang didominasi dengan warna kuning gading.
Warnanya juga senada dengan toko sembako yang berada persis di sampingnya.
Walau demikian, tidak ada plang atau papan informasi yang menyatakan ruko tersebut adalah sebuah studio.
Warga tak tahu ada produksi film Meski berada di pinggir jalan besar, mayoritas warga sekitar tak mengetahui soal aktivitas yang dilakukan oleh penyewa ruko.
Mereka bahkan tidak tahu ruko tersebut disewa sebagai rumah produksi sebuah film dewasa.
Sebab, tidak banyak aktivitas yang dilihat warga sekitar ketika ruko itu masih berpenghuni.
Warga berinisial S tak pernah melihat adanya syuting film tak senonoh di wilayahnya.
"Saya tinggal beberapa rumah dari sini. Enggak pernah lihat ada kayak gituan (syuting film dewasa)," kata dia kepada wartawan.
Senada dengan S, pemilik toko sembako yang berada persis di samping rumah produksi film dewasa pun mengaku tak tahu-menahu perihal tersebut.
Pria yang enggan disebutkan namanya itu hanya mengetahui bahwa ruko di sebelah tokonya telah lama kosong.
"Kalau buat syuting film dewasa saya enggak tahu. Yang jelas sudah lama kosong, sudah beberapa bulan mungkin," ungkap dia.
Pernah ada aktivitas syuting
Walau mayoritas warga tak mengetahui adanya pembuatan film dewasa di ruko tersebut, seorang warga berinisial M mengaku pernah melihat aktivitas syuting di sekitar ruko.
Dia menyebut kegiatan itu berlangsung sebelum Idul Fitri 2023.
Hanya saja, dalam beberapa kali kegiatan syuting, ia tak melihat keanehan apa pun.
"Saya enggak perhatikan juga kalau soal pembuatan film itu (film dewasa). Soalnya syutingnya tuh kayak pembuatan film beneran," kata dia.
Hal itu dibuktikan dengan pakaian yang dikenakan oleh para kru dan talent wanita.
Ditonton 10.000 Orang
M menyebut tak terlihat adanya wanita berpakaian seksi ketika syuting dilakukan di sekitar ruko.
"Adegannya enggak ada yang aneh kalau saya lihat sekilas. Soalnya dia syuting di pinggir jalan sini," ungkap M.
"Kalau baju yang cewek, pakaiannya juga biasa saja. Enggak yang aneh gitu (seksi)," lanjut dia.
Namun, M mengaku tak tahu-menahu soal aktivitas syuting yang dilakukan di dalam ruko.
Sebab, ruko yang disewa oleh para pembuat film cukup tertutup.
Mereka hanya membuka pintu depan atau rolling door ketika ada yang ingin keluar dan masuk saja.
Di lain sisi, ruko itu sudah lama kosong.
M mengungkapkan sudah lama ditinggal oleh si penyewa.
"Kalau sejak kapan (studio produksi), saya kurang ingat. Yang jelas setelah Lebaran itu sudah enggak ada," imbuh dia.
Ada kasur hingga barang elektronik
Seorang warga berinisial U pernah melihat barang-barang elektronik dan kasur keluar dari dalam ruko.
Barang-barang itu diduga diambil karena sudah dibeli oleh seseorang sebelumnya.
"Saya enggak tahu persis, tapi kata yang ngambil barang (dari ruko), dia beli semacam tempat tidur dan perabot elektronik," tutur dia.
"Itu diangkutnya sekitar dua minggu lalu, yang beli orang Cengkareng, Jakarta Barat, kalau enggak salah," lanjut dia.