Find Us On Social Media :

Null dan Keihanaikukauakahihulihe'ekahaunaele, Contoh Nama-nama yang Bisa Bikin Komputer Bingung

By Ade Sulaeman, Selasa, 26 April 2016 | 15:00 WIB

Null dan Keihanaikukauakahihulihe'ekahaunaele, Contoh Nama-nama yang Bisa Bikin Komputer Bingung

“Di satu sisi cukup bikin frustrasi saat kami sedang benar-benar butuh, tapi ini lebih sering jadi anekdot lucu untuk disampaikan kepada orang-orang,” dia menambahkan. “Kami sering menjadikannya bahan lelucon. Ini cerita yang bagus.”

“Null” bukan satu-satunya contoh nama yang membuat komputer kerepotan memprosesnya. Ada banyak nama lain. Di dalam dunia yang semakin mengandalkan basis data untuk berfungsi, masalah bagi orang dengan nama unik semakin parah.

Beberapa orang hanya punya satu nama, tanpa nama belakang. Orang lain punya nama belakang yang hanya satu huruf.

Janice Keihanaikukauakahihulihe' ekahaunaele

Bayangkan pengalaman Janice Keihanaikukauakahihulihe' ekahaunaele, seorang perempuan Hawaii yang mengeluh bahwa KTP di negaranya harus memungkinkan warga memperlihatkan nama belakang sepanjang yang dia punya, yakni 36 karakter. Pada akhirnya, sistem komputer pemerintah diperbarui sehingga lebih luwes dalam hal ini.

Dalam terminologi komputer, insiden seperti ini dikenal sebagai “edge cases” (kasus batas) – yaitu kasus tak diduga dan problematik yang tidak dapat diselesaikan sistem, karena memang tidak didesain untuk itu.

“Setiap beberapa tahun, sistem komputer diperbarui atau diganti dan mereka diuji dengan variasi data – nama yang umum di masyarakat,” programer Patrick McKenzie menjelaskan.

“Mereka tidak selalu diuji untuk ‘kasus batas.’”

McKenzie tertarik dengan kegagalan sistem komputer modern untuk memproses nama yang tidak umum. Dia telah mengumpulkan daftar masalah tersembunyi yang sering luput dari perkiraan pemrogram ketika merancang basis data untuk menyimpan nama.

Namun, McKenzie adalah bukti bahwa masalah nama itu relatif. Bagi kebanyakan orang Barat berbahasa Inggris, nama “Patrick McKenzie” tampaknya tidak akan menghasilkan error, namun di tempat McKenzie tinggal – Jepang – namanya telah memberinya banyak masalah.

“Empat karakter dalam bahasa Jepang sangat jarang. McKenzie delapan karakter, jadi dalam formulir cetak biasanya tidak ada cukup ruang bagi nama saya,” ujarnya.

“Sistem komputer sering dirancang dengan mempertimbangkan hal seperti ini. Setiap tahun ketika saya hendak membayar pajak (lewat internet), saya tulis nama saya ‘McKenzie P” karena ruangnya cukup.”