Find Us On Social Media :

Peristiwa Tanjung Priok 1984, Imbas Kebijakan Asas Tunggal Pancasila, Korban Tewas Disebut Capai 400 Orang

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 12 September 2023 | 14:17 WIB

Peristiwa Tanjung Priok 1984 disebut sebagai imbas kebijakan Orde Baru terkait penerapan asas tunggal Pancasila.

Peristiwa Tanjung Priok 1984 disebut sebagai imbas kebijakan Orde Baru terkait penerapan asas tunggal Pancasila.

Intisari-Online.com - Penerapan kebijakan Asas Tunggal Pancasila oleh Orde Baru memakan korban,

Salah satu kejadian pilu yang disebabkan oleh kebijakan tersebut adalah Peristiwa Tanjung Priok 1984.

Ada yang bilang, peristiwa ini memakan korban 24 orang tewas, sementara versi lain menyebut korban tewas mencapai 400 orang.

Kerusuhan Tanjung Priok 1984 berawal dari penerapan kebijakan asas tunggal Pancasila untuk menjaga stabilitas pemerintahan Orde Baru.

Namun, implementasi yang terlalu dipaksakan membuat beberapa kelompok tidak setuju sehingga terjadi bentrokan berbau SARA.

Kronologi

Peristiwa Tanjung Priok merupakan kasus bentrok antara militer dan masyarakat Tanjung Priok pada 1984.

Bentrokan militer bersenjata melawan rakyat biasa ini dianggap sebagai peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia pada masa Orde Baru.

Dalam peristiwa itu, sebanyak 24 orang tewas dan 55 korban lainnya luka-luka.

Sementara itu, menurut investigasi Solidaritas Nasional atas peristiwa Tanjung Priok (Sontak) jumlah korban tewas mencapai 400 orang.

Selain itu, 160 orang yang dicurigai berkaitan dengan peristiwa tersebut ditangkap oleh militer tanpa prosedur jelas dan tanpa surat perintah dari atasan.