Find Us On Social Media :

Peristiwa Berdirinya Polisi Wanita Akibat Agresi Militer Belanda II

By Afif Khoirul M, Kamis, 7 September 2023 | 10:10 WIB

Sejarah berdirinya Polwan akibat Agresi Militer Belanda II

Intisari-online.com - Polisi wanita (Polwan) adalah satuan polisi khusus yang berjenis kelamin wanita.

Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, tatkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II.

Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak adalah serangan militer yang dilancarkan oleh Belanda pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.

Agresi Militer Belanda II merupakan lanjutan dari Agresi Militer Belanda I yang terjadi pada 21 Juli 1947.

Belanda tetap bersikeras untuk menguasai Indonesia, meskipun sudah ada perjanjian Renville yang disepakati pada 17 Januari 1948.

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang mengatur tentang gencatan senjata dan pembagian wilayah kekuasaan.

Namun, Belanda melanggar perjanjian tersebut dengan melakukan provokasi dan infiltrasi di wilayah Indonesia.

Pada 18 Desember 1948, Panglima Tentara Belanda di Hindia Belanda Jenderal Spoor menginstruksikan seluruh tentara Belanda di Jawa dan Sumatra untuk memulai penyerangan.

Tujuan dari Agresi Militer Belanda II adalah menghancurkan status Republik Indonesia sebagai kesatuan negara.

Kemudian menguasai ibu kota sementara Indonesia, yaitu Yogyakarta, dan menangkap para pemimpin pemerintahan Indonesia.

Peran Polwan

Baca Juga: Tragis, Asyik Berselingkuh dengan Atasannya, Polwan Ini Tinggalkan Putrinya di Dalam Mobil Patroli, Ketika Ditemukan Dia Sudah Tewas Terpangang