Find Us On Social Media :

Asal Usul Kerajaan Kutai, Pengaruh India dan Hindu dalam Kebudayaan Nusantara

By Afif Khoirul M, Jumat, 1 September 2023 | 07:40 WIB

Kerajaan Kutai ini merupakan salah satu bukti bahwa pengaruh India dan Hindu

Aswawarman adalah raja kedua yang meneruskan tahta ayahnya dan memeluk agama Hindu.

Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dermawan dan membangun banyak candi.

Mulawarman adalah raja ketiga dan terakhir yang disebutkan dalam prasasti Yupa.

Ia adalah putra Aswawarman yang juga mengikuti jejak ayahnya sebagai raja yang beragama Hindu dan dermawan.

Kemudian melakukan banyak upacara yajna atau korban api untuk mempersembahkan sesaji kepada dewa-dewa Hindu.

Pengaruh India dan Hindu dalam kebudayaan Nusantara sangat terlihat dari prasasti Yupa.

Prasasti ini menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai memiliki hubungan baik dengan India, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.

Bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa yang digunakan dalam prasasti ini adalah bahasa dan aksara yang berasal dari India.

Bahasa Sanskerta adalah bahasa klasik India yang digunakan dalam sastra, filsafat, dan agama Hindu.

Aksara Pallawa adalah aksara yang berasal dari dinasti Pallawa di India Selatan yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara.

Prasasti Yupa juga menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai menganut agama Hindu dengan menghormati dewa-dewa seperti Siwa, Wisnu, Agni, Indra, Brahma, dan lain-lain.

Baca Juga: 15 Pertanyaan tentang Kerajaan Islam di Indonesia Beserta Jawabannya

Selain itu, prasasti Yupa juga menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai memiliki sistem pemerintahan monarki dengan gelar raja seperti Maharaja, Rajadhiraja, dan Parameswara.

Dari artikel di atas, kita bisa mengetahui bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan yang memiliki sejarah yang panjang dan kaya.

Kerajaan ini juga merupakan salah satu bukti bahwa pengaruh India dan Hindu telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-5 Masehi.

Prasasti Yupa adalah saksi bisu yang mengabadikan jejak-jejak peradaban Kerajaan Kutai yang patut kita banggakan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.