Find Us On Social Media :

Jangan Dulu Mudik Jika Belum Lakukan Urutan Pengecekan Motor Ini

By Ade Sulaeman, Kamis, 30 Juni 2016 | 09:00 WIB

Jangan Dulu Mudik Jika Belum Lakukan Urutan Pengecekan Motor Ini

Intisari-Online.com - Meski tidak dianjurkan, pada kenyataannya sepeda motor masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pemudik.

Untuk itu, penting bagi para pemudik yang menggunakan motor untuk melakukan pengecekan sepeda motor mereka untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.

Technical Service Analyst Astra Motor (main dealer motor Honda) Rangga Noviar, memberikan urutan pengecekan yang harus dilakukan, jika memang pemudik terpaksa menggunakan motor. Beberapa hal ini wajib dicek, apa saja?

1. Periksa tekanan angin ban dan alurnya

Tekanan angin ban tidak sesuai standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendaraan kurang nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali.

Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu di kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang. Selain itu, Anda juga wajib melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk ini, Anda bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.

2. Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya

Berkendara dengan jarak tempuh yang cukup jauh, busi menjadi komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Pengendara disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi.

Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.

3. Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)

Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gir dengan baik.

Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gir bahkan berpotensi putus. Begitu juga dengan drive belt pada motor matik.