Find Us On Social Media :

Para Ilmuwan Telah Temukan Alasan Sebuah Foto Begitu Berkesan dan Sulit Terlupakan

By Ade Sulaeman, Kamis, 7 Januari 2016 | 15:00 WIB

Para Ilmuwan Telah Temukan Alasan Sebuah Foto Begitu Berkesan dan Sulit Terlupakan

Intisari-Online.com - Bagaimana bisa setiap fotografer mengambil sebuah foto berkesan atau sulit untuk dilupakan?

Sebagai permulaan, berhenti mengambil foto alam, apakah itu matahari terbenam, pegunungan, danau atau laut. Karena, jika merujuk pada algoritma yang dihasilkan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), foto seperti itu sulit untuk dikenang, tidak seperti foto yang memuat manusia di dalamnya.

Fotografer amatir dengan mimpi mengambil gambar yang akan selalu terkenang, tak seharusnya berada di taman nasional atau toko furnitur, melainkan cukup berada di kamar bersama teman-teman yang konyol untuk dijadikan objek foto.

Apakah foto-foto yang dimaksud algoritma tersebut benar-benar foto yang penuh arti? Ternyata jawabannya tidak. Tak jarang beberapa foto aneh seperti tulisan “go” di sebuah rambu lalu lintas, kursi aneh, seorang pria dengan kostum sumo yang menyeret snowboard atau seorang yang bertelanjang dada sambil mengenakan topeng beruang, yang justru dianggap sebagai foto-foto yang tak terlupakan.

Salah satu foto yang dianggap favorit, yang menunjukkan sebuah keindahan saat momen matahari terbit, ternyata dinilai ‘sangat rendah’ dalam skala mudah atau tidaknya suatu foto terkenang.

Algoritma justru menganggap bahwa hal yang paling menarik dari gambar itu sebenarnya deretan rumah yang sedang dibangun. Bukan warna yang muncul di langit saat matahari terbit.

Untuk mengukur memorability foto, orang menunjukkan ratusan foto untuk kemudian ditanyai gambar mana yang ingin muncul untuk kedua kalinya. Gambar yang ‘teringat’ pada itulah yang dianggap sebagai foto yang berkesan.

Dari hasil tersebut, kemudian dibuat algoritma yang mampu menyadari sifat-sifat yang mendasari sebuah gambar mampu mengesankan manusia.

Aditya Khosla, penulis utama penelitian, berpikir temuannya dapat memiliki implikasi positif bagi pendidikan. Tim menemukan bahwa memori sebagian besar orang membaik ketika mereka menunjukkan persentase yang lebih tinggi dari gambar yang mengesankan. Buku teks dan alat bantu mengajar dapat mulai menggunakan alat bantu visual yang telah terbukti untuk akan ‘menetap; di kepala kita.

Namun, tampaknya ada satu pengecualian besar untuk algoritma ini kekuatan - foto sejarah ikonik.