Penulis
Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X memuat soal berjudul "Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah"
Nah, kali ini Intisari Online akan membantu menjawab pertanyaan dari soal di atas.
Jawaban:
Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah d.Berpusat pada Eropa.
Penjelasan:
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan di Nusantara.
Historiografi tradisional berkembang sejak masa Kerajaan Hindu dan Buddha sekitar abad ke-14 M hingga masa Kerajaan Islam pada awal abad ke-20 Masehi.
Ciri-ciri historiografi tradisional adalah:
- Religio-magis, artinya unsur magis atau supranatural sangat kental dalam narasi historiografi tradisional.
- Istana-sentris, artinya subyek, obyek, dan ruang lingkup historiografi tradisional hanya seputar kehidupan istana kerajaan.
Historiografi tradisional digunakan sebagai alat legitimasi (pengesahan) kekuasaan raja.
Baca Juga: Ada 2 Sosok Matahari Kembar Di Tubuh PDI, Maka Terjadilah Peristiwa Kudatuli, Kerusuhan 27 Juli 1996
- Bersifat feodalistik-aristokratis, artinya historiografi tradisional hanya membahas tentang sejarah dari kaum bangsawan dan keturunan raja.
- Region-sentris atau kedaerahan, artinya historiografi tradisional banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat di daerah setempat.
- Banyak mengandung unsur mitos, sastra, karya imajinatif, dan genealogi (silsilah) secara runtut dan kronologis.
Dari ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa historiografi tradisional tidak berpusat pada Eropa, melainkan pada Nusantara.
Oleh karena itu, pilihan d adalah yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional.
Soal :Perhatikan gambar Prasasti Gajah Mada di bawah ini! Prasasti tersebut merupakan sumber sejarah sebagai
Jawaban:
Berikut adalah jawaban soal IPS kelas X halaman 66:
Prasasti Gajah Mada merupakan sumber sejarah sebagai bukti tertulis.
Prasasti ini berisi tentang peristiwa pembangunan sebuah caitya atau monumen untuk mengenang Raja Kertanegara dari Singhasari yang gugur dalam pemberontakan Jayakatwang.
Prasasti ini juga menyebutkan nama Gajah Mada, seorang mahapatih yang terkenal dengan sumpah palapanya.
Baca Juga: Dari Jenis Historiografi Indonesia, Temukan Perbedaan dan Persamaan Dari Ketiganya
Prasasti ini ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa Kuno pada tahun 1351 Masehi.
Prasasti ini ditemukan di Singosari, Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.